Makam juang Mandor di Kecamatan Mandor. (Foto: Int).
NGABANG, LANDAK NEWS – Keraton Ismahayana Landak mendukung pemerintah provinsi Kalbar untuk menjadikan Hari Berkabung Daerah Makam Juang Mandor menjadi Hari Berkabung Nasional.
“Kami dari Keraton mendukung pemerintah untuk menjadikna tragedi korban Mandor menadi hari berkabung nasional. Itu bukti nyata perjuangan para tokoh kerajaan, tokoh adat, tokoh agama dan pemuka masyarakat yang terbunuh oleh Jepang dalam membela kemerdekaan,” kata Sekretaris Keraton Ismahayana Landak, Gusti Hermansyah di Ngabang, Kamis (6/7).
Ia menegaskan, daerah lain kemungkinan banyak tidak mengetahui adanya buksi sejarah atas pembantaian Jepang terhadap pejuang di Kalbar yang berlokasi di Mandor.
“Bahkan panembahan dari Keraton Ismahayana Landak juga ada yang menjadi korban berdarah atas tragedi Mandor ini,” ujar Pangeran Adipati Ismahayana.
Seperti diketahui, pemerintah provinsi Kalbar sudah menetapkan 28 Juni sebagai Hari Berkabung Daerah (HBD) terhadap tragedi Mandor. Hal itu dikuatkan demgan peraturan daerah provinsi Kalbar. Pada tanggal 28 Juni juga masyarakat agar menghormati dengan pemasangan bendera setengah tiang.
“Sebenarnya pemerintah sudah berbuat untuk sosialiasi kepada masyarakat tentang pemasangan bendera setengah tiang. Tapi memang kesadaran masyarakat masih kurang dan masih mengabaikan,” sambung Hermansyah.
Seperti diketahui, tahun 2017 ini upacara Hari Berkabung Daerah yang seharusnya 28 Juni, karena bertepatan libur hari raya idul fitri dan cuti bersama, maka diundur upacara digelar 6 Juli 2017 di depan monumen makam Juang Mandor, dilanjutkan tabur bunga di makam. (hi74)