Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa. (Foto: One)
NGABANG, LANDAK NEWS – Dalam rangka memperingati hari berkabung daerah yang kegiatannya di pusatkan di Makam Juang Mandor, Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa hari berkabung daerah merupakan sebuah peringatan bagi generasi muda dan penerus bangsa untuk memaknai pengorbanan para pejuang kemerdekaan, Kamis (06/07/17).
“Momentum hari berkabung daerah ini bukan hanya sekedar ceremonial saja, tetapi bisa menjadi peringatan bagi kita semua terutama generasi muda dan generasi penerus bangsa untuk mengetahui dan memaknai pengorbanan para pendahulu kita untuk bisa memerdekakan bangsa Indonesia,” jelas Karolin.
Menurut Mantan Anggota DPR RI itu, Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari kerja keras dan pengorbanan seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemerdekaan Indonesia yang saat ini kita nikmati adalah hasil kerja keras dan pengorbanan dari para pendahulu kita. Saat itu tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan bahu-membahu bersatu dan berjuang dengan berbagai caranya masing-masing hanya untuk mencapai satu tujuan yaitu merdeka. Semangat persatuan dan gotong royong inilah yang wajib kita jaga dan bina dalam masyarakat kita. Kita tidak berjuang dengan mengangkat senjata lagi, tidak berdiplomasi untuk meminta rakyat kita untuk tidak di dera dan di perintahkan kerja secara paksa. Apa harus ada tekanan baru muncul kesadaran kita untuk bersatu. Peristiwa kelam di Mandor merupakan sebuah contoh bahwa yang terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan itu bukan hanya berasal dari satu golongan, bukan juga dari satu suku saja dan bukan hanya dari satu atau dua agama saja tetapi dari berbagai etnis, agama dan golongan yang menjadi korban dari Penjajah Jepang saat itu” papar Karolin.
Terkait situasi bangsa Indonesia saat ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Republik Indonesia itu juga menyampaikan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan dasar dalam mengisi kemerdekaan ini, sebuah kunci menjaga kesatuan NKRI serta sebuah cita-cita bersama yang akan dicapai.
“Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan dengan tantangan yang besar dengan semakin berkembangnya paham radikalisme dan terorisme yang muaranya atau ujungnya itu adalah separatisme. Ada upaya mengaburkan semangat persatuan dan kesatuan didalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dengan mencoba mengganti ideologi Pancasila dengan Ideologi lainnya. Harus kita pahami bahwa Pancasila merupakan dasar kita dalam mengisi kemerdekaan ini, sebuah kunci menjaga kesatuan NKRI, sebuah cita-cita yang terus kita usahakan untuk dicapai, ” ungkapnya.
Dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Mandor itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memaknai secara mendalam peristiwa kelam di Mandor.
“Proses kemerdekaan Indonesia itu tidak diperoleh dengan mudah tetapi diperoleh dengan tebusan nyawa, tumpah darah, keringat dan air mata. Oleh karena itu, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini haruslah kita maknai secara mendalam dan mari kita menjaga kerukunan, kedamaian dan ketentraman yang ada diwilayah Kalimantan Barat sebagai bentuk syukur kita terhadap kemerdekaan yang boleh kita nikmati oleh generasi saat ini,” tutup Karolin. (One)