Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa foto bersama di acara Syukuran Polri ke 71 di Mapolres Landak ,Senin (10/07/17). (Foto: One)
NGABANG, LANDAK NEWS – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa peringatan hari ulang tahun Kepolisian Republik Indonesia ke-71 merupakan momentum bagi Polri untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat kedepan.
“Selamat Ulang Tahun kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-71, ini merupakan momentum bagi kepolisian kita untuk bisa mengevaluasi diri dan memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat untuk masa yang akan datang. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Upacara dan Syukuran dalam rangka HUT Polri yang diselenggarakan di Mapolres Landak, Senin (10/07).
Hadir saat itu, Forkopimda Kabupaten Landak, Danyon Armed 16 Komposit Mayor Arm Anom Wirasunu, Perwakilan DAD Landak, Ketua MABM Landak, Ketua MABT dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
“Keamanan merupakan prioritas utama dari bangsa ini, bagaimana situasi negara belakangan ini menuntut kewaspadaan dari para jajaran pimpinan yang bertanggung jawab terhadap keamanan yaitu TNI dan Polri. Kami juga turut berduka cita, menjelang ulang tahunnya, pihak Kapolisian mendapat serangan bertubi-tubi tapi jangan takut, kami semua ikut mendukung kepolisian untuk memberantas pihak-pihak yang akan mengganggu NKRI,” jelas Karolin.
Mantan anggota DPR RI itu juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak takut dengan aksi teror yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memecah kesatuan dan persatuan yang telah terjaga selama ini.
“Ini orang ingin kita takut, ketika kita takut, tidak berani melakukan apa-apa, inilah sebenarnya tujuan dari aksi teror tersebut. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan, menjaga kekompakan kita untuk bisa menjaga situasi di wilayah kerja kita masing-masing. Mungkin ada yang berfikir ini Landak bu, kampung, jangan lebay deh bu, tetapi saya sebagai pimpinan didaerah ini wajib mengingatkan kita kembali bahwa yang namanya gangguan keamanan itu bisa terjadi dimana saja. Siapa yang bisa menduga kota kecil seperti Poso bisa menjadi tempat konflik begitu panjang,” kata perempuan kelahiran mempawah 34 tahun silam itu.
Dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Mandor itu mengungkapkan bahwa kunci utama dalam menjaga kewaspadaan adalah meningkatkan kemitraan baik dengan pemerintah, TNI maupun masyarakat itu sendiri.
“Salah satu kunci dalam menjaga kewaspadaan itu adalah meningkatkan kemitraan antara Pemerintah dan terutama kepada masyarakat dan diantara pihak keamanan itu sendiri. Masyarakat juga harus terlibat menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya dengan memberikan informasi yang benar apabila situasi keamanan didaerahnya terganggu,” ungkap Karolin.
Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Bupati Karolin, Kapolres Landak, AKBP. Bowo Gede Imantio juga mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya meningkatkan kemitraan baik antar lembaga maupun dengan masyarakat itu sendiri.
“Pihak Kepolisian Resort Landak juga telah berupaya meningkatkan kemitraan baik antar lembaga dan instansi di pemerintahan, antar pihak keamanan maupun dengan masyarakat. Hubungan baik itu bisa kami rasakan dimana koordinasi antar lembaga sangat mudah dan cepat saat ini contoh saat kejadian di Kecamatan Mempawah Hulu kemarin, respon cepat ditunjukan oleh pihak Pemerintah daerah dan TNI kepada kami untuk bersama-sama meredam situasi saat itu sehingga sampai saat ini tetap kondusif. Terlebih lagi, support masyarakat di wilayah Kabupaten Landak ini sendiri sangat besar bagi kami dalam menjalankan tugas. Inilah yang terus kita bina dan tingkatkan lagi kedepan,” ungkap Bowo.
Keterbatasan yang dihadapi saat ini oleh Polres Landak seperti jumlah personil yang bertugas belum dikatakan ideal jika dibandingkan dengan luas wilayah kerjanya bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk bekerja dan terus menjaga keamanan di wilayah bumi intan tersebut.
“Tantangan yang dihadapi Polres Landak sendiri adalah kapasitas anggota yang masih belum ideal jika dibandingkan luas wilayah kerja di Kabupaten Landak yang mencapai 9.909,10 km2 menjadi perhatian bagi kami sendiri. Jumlah anggota kepolisian di Kabupaten Landak saat ini adalah 444 orang. Akan tetapi, keterbatasan-keterbatasan itu bukan menjadi penghalang bagi kami dalam bertugas. Kapasitas yang ada saat ini akan terus kami tingkatkan demi menjaga keamanan masyarakat di Kabupaten Landak,” tutupnya. (One)