Home / Kalbar

Selasa, 1 Agustus 2017 - 07:51 WIB

Kalbar Tetapkan Status Tanggap Darurat Rabies

Ilustrasi. (Foto: Int)
PONTIANAK, LANDAK NEWS– Pemerintah Kalimantan Barat menetapkan status tanggap darurat rabies, sebab penyebaran virus melalui gigitan anjing ke manusia di provinsi itu sudah semakin meningkat.

“Rabies di Kalimantan Barat saat ini sudah berstatus tanggap darurat,” kata Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Abdul Manaf di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, dengan penetapan status itu, maka penangananya bisa menggunakan dana tanggap darurata di APBD.

Dengan adanya dana itu, Manaf pun mendorong agar pemerintah kabupaten yang daerahnya terserang wabah rabies bisa menetapkan status tanggap darurat, dengan tujuannya ada mendapat bantuan dana dalam penanganannya kasus rabies ini.

Baca juga  Ustadz Wahid: Do’a Bersama Untuk Kontingen Tim Petembak Piala Kasad Kodam XII/Tpr

“Selain itu juga bantuan penanganan datang dari pemerintah pusat. Selain vaksin, pemerintah pusat juga siap menggelontorkan dana untuk operasional penanganan, juga untuk membiayai peruntukan serta operasional vaksinator,” tuturnya.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut, pihaknya akan menyampaikan permohonan kepada pemerintah pusat.

“Terkait pengajuan bantuan itu, pemerintah siap membantu, dengan catatan menyampaikan surat dari Gubernur kepada Menteri Pertanian untuk penetapan status wabah. Ini sudah kami naikan ke Kementerian Pertanian semoga segera diproses,” katanya.

Untuk menangani kasus rabies, pemerintah juga menjalin kerja sama dengan Malaysia. Salah satu kesepakatan yang diambil vaksinasi wilayah perbatasan, dengan jarak 30-50 kilo dari batas kedua negara.

Baca juga  Sejumlah PWI Kabupaten/Kota di Kalbar Dukung Kundori sebagai Ketua Sah PWI Kalbar

Manaf menuturkan pihaknya akan segera memberikan pelatihan bagi tenaga vaksinator. Setelah diberikan pelatihan, tenaga vaksinator ini dikirim ke wilayah perbatasan untuk vaksinasi hewan penular rabies.

“Ada dua daerah yang segera kita lakukan vaksinasi, Bengkayang dan Sanggau,” kata dia.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya melakukan kerja sama dengan Malaysia untuk mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran rabies di Malaysia yang masuk melalui Kalbar.

“Diharapkan pada Agustus ini kerja sama tersebut sudah bisa jalan,” kata Manaf. (Ant)

Share :

Baca Juga

Kalbar

Dampak Lockdown Malaysia, Cornelis : Pemerintah Juga Harus Perhatikan Masyarakat Perbatasan

Kalbar

21 Bakal Calon DPD Kalbar Ditetapkan

Kalbar

Pejabat Teken Kontrak Kerja

Kalbar

Cornelis Ungkap Alasan Karolin-Gidot Layak Dipilih Rakyat Kalbar

Kalbar

Kado Jumadi , Putra Perbatasan Raih Predikat Terbaik Lulusan Tamtama Infanteri

Kalbar

Penyebab Kebakaran Pasar Bodok Masih Belum Diketahui

Kalbar

Warga Pontianak Curahkan Keluh Kesah Pada Karolin

Kalbar

Hadiri Festival Meriam Karbit, Karolin Disambut Hangat Warga Pontianak
error: Content is protected !!