Home / Nasional

Kamis, 28 September 2017 - 07:08 WIB

Alumni 212 Dukung Pembuatan Film G30S/PKI Versi Baru

ilustrasi poster film Penumpasan G30S/PKI. 

JAKARTA, LANDAK NEWS– Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mendukung rencana Presiden Joko Widodo membuat film G30S/PKI versi baru. Kata Slamet, tidak ada yang salah apabila wacana pembuatan film versi baru itu direalisasikan selama sesuai fakta sejarah.

Slamet mengutarakan hal tersebut usai konferensi pers terkait rencana Aksi 299 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/9).

“Saya pikir sah-sah saja asal tidak menyalahi fakta sejarah,” ujar Slamet.

Meski begitu, Slamet memiliki syarat jika pemerintah akan membuat film baru mengenai peristiwa yang terjadi tahun 1965 itu.

Menurut Slamet, pemerintah harus terlebih dahulu mengadakan suatu dialog nasional untuk membicarakan tentang semua hal yang akan ditampilkan pada film G30S/PKI yang baru.

Baca juga  Sandera 4 Pekerja Tower BTS di Papua, KKB Minta Tebusan Rp500 Juta

Slamet mengatakan, hal itu perlu dilakukan agar film yang dibuat benar-benar objektif dan tidak lari dari kejadian sebenarnya. Dia mengaku khawatir ada pihak-pihak yang berusaha mengerdilkan atau bahkan menghilangkan keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam peristiwa 30 September 1965.

“Jangan sampai ada pihak yang menitipkan dalam film tersebut yang membuat seolah-olah PKI tidak ada atau hal yang kecil,” kata Slamet.

Slamet menilai hal hal itu berpotensi terjadi. Menurutnya, pemerintahan Jokowi cenderung memberi ruang yang lebih leluasa terhadap pihak-pihak yang berusaha membangkitkan kembali paham komunisme di Indonesia.

Misalnya, membiarkan suatu kelompok mengadakan seminar yang berbau komunis yang jelas bertentangan dengan Tap MPRS Nomor 25 tahun 1966 mengenai pelarangan PKI.

Baca juga  Maruarar Merasa Tidak Mendapat Dukungan dari Kementeriannya

“Justru tokoh-tokoh yang mengingatkan PKI justru dikriminalisasi seperti Alfian Tanjung,” ucap Slamet.

Presiden Joko Widodo mengusulkan wacana pembuatan film tentang G30S/PKI yang baru untuk menggantikan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang dibuat pada tahun 1984 silam.

Jokowi menganggap perlu ada film baru yang sesuai dengan selera masyarakat masa kini.

“Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,” katanya.

Oleh:CNNI

Share :

Baca Juga

Nasional

Zulkifli Hasan Bersin saat Pegang Pakaian Bekas, Pedagang: Lebay, Tak Tahu Kondisi Lapangan

Nasional

KH Hasan Basri: Beda Pilihan Politik Bagi Orang Bertaqwa tidak Masalah

Nasional

Pasca Kebakaran Depo Plumpang, Jokowi Perintahkan Audit Zona Berbahaya

Nasional

Peringatan Dini BMKG Kamis 11 Mei 2023: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 19 Wilayah

Nasional

Jokowi Setelah Purnatugas Makan Tongseng dan Gulai Kambing, Tanpa Pengawalan Ketat

Nasional

Anies Janji Wujudkan Ibu Kota Baru Jika Terpilih Jadi Presiden

Nasional

Jaga Pulau Terdepan, TNI Bangun Dermaga Kapal Selam di Lanal Palu

Nasional

Indonesia Bekerja Keras Tanggulangi Tuberkulosis Bersama G20
error: Content is protected !!