Home / Pemda Landak

Jumat, 13 Oktober 2017 - 18:18 WIB

48 Kepala OPD- se Jateng Kunker Ke Landak

Bupati Landak dr.Karolin Margret Natasa berada ditenang-tengah 48 Kepala OPD- Se Jateng. (Foto:TL)

NGABANG, LANDANEWS – Sebanyak 48 kepala OPD – KB se- Jawa Tengah melaksanakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Landak. Kedatangan Tim Kunker tersebut disambut langsung oleh Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa di Aula Besar Kantor Bupati Landak, Kamis malam.

Hadir saat itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Kusmana, Pimpinan SOPD Kabupaten Landak, Camat serta Kades.

Dalam sambutannya Bupati Karolin mengungkapkan dengan adanya program Kampung KB membuka keterisolasian desa.

“Dengan adanya kampung KB ini membuka keterisolasian di Desa, karena semua stakeholders turut membantu dalam program ini, baik itu membenahi infrastruktur, kesehatan dan sebagainya. Setelah pembenahan secara fisik, dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat. Jadi program ini memberikan dampak yang baik bagi masyarakat kita di Desa.

Karolin juga mengungkapkan pengalamannya selama bertugas di Komisi IX DPR RI menemukan banyak kendala dalam mensosialisasikan program KB di Kalimantan Barat.

“Saya pernah di demo orang kampung karena mensosialisasikan program KB ini. Terutama oleh Bapak-bapak nih, tapi itulah tantangan bagi kita untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya Program Keluarga Berencana,” ungkap Karolin.

Politisi peraih suara terbanyak pileg 2014 ini menjelaskan Program KB bukan terbatas penggunaan alat kontrasepsi saja, melainkan bagaimana membangun sebuah keluarga yang terencana.

Baca juga  Bupati Landak Ingatkan PKK Promosi Produk Khas Landak

“Banyak yang berfikir jika kita berbicara tentang KB itu hanya tentang alat-alat kontrasepsi seperti Implan, IUD, kondom dan lain-lain. Ada hal lain yang juga sangat penting untuk masyarakat kita ketahui yakni bagaimana membangun sebuah keluarga yang terencana dengan baik,” tutur Karolin.

Hal lain yang di ungkapkan Dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu adalah masih bertahannya mitos dikalangan masyarakat.

“Masalah yang kita hadapi kedua adalah mitos yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita terutama dipedalaman. Seorang ibu yang baru melahirkan hanya boleh makan nasi dan garam. Bisa juga ditambah jahe merah. Tidak boleh makan ikan atau telur karena amis. Kemudian setelah beberapa minggu baru boleh makan pakis merah katanya untuk tambah darah. Saya juga bingung pakis merah bisa tambah darah,” kata Karolin disambut gelak tawa para hadirin.

Karolin berharap dengan adanya kunjungan kerja dari OPD KB Jateng ini akan memberikan motivasi Pemerintah Kabupaten Landak khususnya dinas terkait serta masyarakat untuk lebih meningkatkan keberhasilan program KB di Kabupaten Landak.

“Saya berharap dengan adanya kunjungan kerja dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah beserta para kepala OPD KB se Jawa Tengah menjadi motivasi bagi kita untuk terus meningkatkan pelayanan KB di Kabupaten Landak,” harap Karolin.

Baca juga  Kak Seto, Ajari Guru di Landak untuk Mendidik Dengan Cinta

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Drs. Wagino, M.Si menjelaskan tujuan kunjungan kerja OPD KB se Jawa Tengah ke Kabupaten Landak merupakan sebuah penyegaran bagi jajarannya sehingga keberhasilan program Kampung KB di Kabupaten Landak.

“Tujuan kunker ini adalah melakukan penyegaran bagi OPD KB Jawa tengah, mungkin selama ini cukup lelah dalam menjalankan tugas-tugasnya dan tentunya kami ingin mengetahui bagaimana hasil dari Program Kampung KB di Desa Pawis, Jawa tengah sendiri, alhamdulilah untuk beberapa kabupaten/kota sudah mulai terintegrasi dengan baik,” papar Wagino.

Untuk kendala yang dihadapi, wagino mengungkapkan permasalahan yang dihadapi pemerintah Provinsi Jawa Tengah hampir sama dengan yang dihadapi oleh Provinsi Kalimantan Barat.

“Permasalahan yang kami hadapi untuk saat ini masih sama dengan yang terjadi di Kalimantan Barat. Pernikahan Usia Mudanya cukup tinggi, angka kelahirannya tinggi, angka kematian ibunya juga cukup tinggi, IPMnya juga masih rendah yakni 68% jadi rata-rata lama sekolah di Jawa Tengah itu 7,2 tahun,” pungkasnya.

Oleh: Tim Liputan

Share :

Baca Juga

Pemda Landak

Begini Prosedur Penanganan Pasien Terduga COVID-19 di RSUD Landak

Pemda Landak

Masih Musim Hujan, Bupati Landak Imbau Masyarakat Waspada

Pemda Landak

Polsek Menyuke Terus Himbau Para Warganya Agar Cegah Karhutla

Pemda Landak

Bupati Landak Resmikan Puskesmas Prototype di Landak

Pemda Landak

Hari Anti Korupsi Internasional,  Kejaksaaan Negeri Landak Siap Bidik Dugaan Korupsi

Pemda Landak

Berharap Pelaku Usaha, Ikuti Aturan Pajak 10 Persen

Pemda Landak

Pemkab Landak Gelar Sosialisasi Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil

Pemda Landak

Pentingnya Program Germas Bagi Gaya Hidup Sehat Masyarakat
error: Content is protected !!