Pj. Sekda Alpius ketika membuka Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak Tahun 2017, Kamis (30/11) di Aula Kantor Bupati Landak. Foto: One
NGABANG, LANDAKNEWS – Pj Sekda Kabupaten Landak, Alpius mengatakan, masalah pangan merupakan hal yang prioritas untuk ditangani.
“Oleh karena itu dibentuklah dewan ketahanan pangan pada berbagai tingkatan pemerintah yang melibatkan berbagai stakeholder, baik pemerintah maupun swasta dan masyarakat, ” ujar Alpius saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Landak di aula Kantor Bupati Landak, Kamis (30/11).
Rakor tersebut diikuti para camat dan Kepala Desa (Kades) se Landak, Diikuti juga pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Landak, pengurus dewan ketahanan pangan Landak dan peserta lainnya.
Ia menganggap, rakor yang digelar itu memiliki arti yang sangat penting. Hal itu mengingat pada saat ini banyak negara sedang dihadapkan pada krisis pangan.
“Hal inipun ditandai dengan naiknya harga pangan di pasaran dunia yang diikuti naiknya secara signifikan, termasuk di Kalbar, khususnya di Landak. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ketahanan pangan kita, ” ungkapnya, kala itu mewakili Bupati Landak.
Ia menambahkan, walaupun secara keseluruhan produksi bahan pangan di Landak, khususnya beras dinyatakan cukup, akan tetapi hal itu tidak serta merta menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat dan seluruh wilayah.
“Tapi harus diingat, saat ini saja banyak masalah yang dihadapi petani untuk meningkatkan produksinya. Berbagai persoalan itu menyebabkan kita semakin khawatir akan meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami rawan pangan, seperti gizi kurang dan gizi buruk, ” jelasnya.
Untuk memecahkan persoalan itu, Sekda mengimbau supaya stakeholder supaya melakukan sejumlah langkah.
“Langkah-langkah itu seperti, memantapkan ketersediaan pangan untuk menuju kemandirian pangan, berupaya mengurangi jumlah penduduk pra sejahtera atau miskin dan pengangguran,” katanya.
Kemudian lanjutnya, memberikan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu.
“Mengembangkan sistem kewaspadaan pangan pangan dan gizi, melakukan intervensi adanya kasus gizi buruk dan kurang gizi, melakukan penanganan pasca intervensi kesehatan terhadap pasien gizi kurang dan gizi buruk serta sejumlah langkah lainnya, ” jelas Alpius.
Selain itu Pj Sekda juga menyerahkan penghargaan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari Desa Pawis Hilir Kecamatan Jelimpo. KWT Mekar Sari itu memperoleh penghargaan kategori pemanfaatan pekarangan terbaik tingkat nasional tahun 2017.
Sementara itu dalam laporannya Ketua Panitia Vinsensius mengatakan dasar hukum pelaksanaan Rakor DKP Kabupaten Landak Tahun 2017 diantaranya, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No. 18 Tahun 2004 tentang Pangan, PP No. 18 Tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan, PP No. 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan, dan Keputusan Bupati Landak No. 501/209/HK-2017 tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak Tahun 2017.
Sedangkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini, kata Vinsensius mengevaluasi kinerja pembangunan pangan dan gizi Kabupaten Landak dan Kecamatan, dan membangun sinergi program pangan dan gizi Kabupaten dan Kecamatan/Desa.
Sementara itu dalam pemaparan materi Rakor ada enam narasumber, yaitu nara sumber 1 dari Kepala Bapeda Landak Theresia Limawardhani, narasumber 2 Kepala Dinas Kesehatan Landak Magdalena Nurainy Sitinjak, narasumber 3 Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Landak Vinsensius, narasumber 4 dr. Nevita, Msc, Spa, narasumber 5 Ir. Martinus Ginting, M.Kes (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak, dan narasumber 6 Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Landak Vinsensius.
Rapat Koordinasi Dewan Ketahan Pangan Kabupaten Landak Tahun 2017 dengan tema “Gerakan Terpadu Pembangunan Pangan Dan Gizi Berbasis Sumber Daya Lokal, “.
Oleh: One