Ilustrasi.
PONTIANAK, LANDAKNEWS – Calon Gubernur Kalimantan Barat, nomor urut 2, Karolin Margret Natasa, siap mendukung masyarakat Seponti di Kabupaten Kayong Utara yang tengah mengembangkan kopi Liberika.
“Saya juga baru tahu, kalau Seponti Kabupaten Kayong Utara saat ini memiliki jenis kopi unggulan dari varian Liberika yang kualitas dan rasanya sangat baik. Ini tentu menjadi potensi Kayong Utara yang harus dikembangkan, karena bisa saja kedepan Kayong Utara dijadikan sebagai sentra Kopi bagi Kalbar,” kata Karolin disela kegiatan kampanye di Kayong Utara, Senin.
Bupati Landak yang sedang mengambil cuti kampanye tersebut juga menyempatkan diri untuk melihat langsung pengolahan biji kopi yang dilakukan oleh masyarakat Seponti.
“Budidaya kopi dan pengolahan kopi di Kayong Utara ini tentu menjadi potensi bagi daerah ini, karena saya sudah merasakan sendiri bagaimana kopinya yang tidak kalah dengan olahan kopi yang ada di Pontianak, bahkan Nasional,” tuturnya.
Dia menyatakan sangat tertarik sehingga ke depan diharapkan Kalbar bisa mengolah potensi kopi ini menjadi salah satu komoditas unggulan daerah.
“Hal ini tentu bisa dilakukan jika kita bisa mengolahnya dengan baik, sehingga sisi pengolahan ini menjadi fokus utama kita,” katanya.
Untuk kualitas rasa, kata Karolin, kopi Kayong Utara ini sangat baik. Dia mengaku cukup memilih untuk mencicipi kopi, mengingat asam lambungnya akan cepat meningkat jika salah meminum kopi.
Namun, katanya, saat mencicipi kopi Liberika ini, selain rasanya yang pas, juga tidak menyebabkan asam lambung. “Pokoknya rasanya pas sekali dan ini harus di coba oleh masyarakat Kalbar,” tuturnya.
Mantan anggota DPR itu berharap, melalui BumDes, potensi ini bisa dikembangkan, karena ini merupakan salah satu potensi yang jelas sangat baik.
“Sesuai dengan program Kemendes, dimana setiap desa diharapkan memiliki satu produk, tentu kopi ini bisa menjadi produk unggulan Desa Seponti. Tinggal nanti pemerintah membantu dari sisi pengolahan, karena berdasarkan keluhan masyarakat disini, mereka masih terhambat dalam pengolahan kopi yang baik,” kata Karolin.
Sumber: Antara Kalbar