PEKALONGAN, LANDAKNEWS.ID – Rombongan 32 biksu thudong (ritual berjalan kaki ribuan kilometer) sudah sampai di Pekalongan kemarin. Mereka menginap di kediaman Habib Luthfi sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke Borobudur. Sejauh ini, rata-rata para biksu sudah menghabiskan tiga pasang sandal selama perjalanan dari Thailand.
Pengakuan itu disampaikan salah satu biksu asal Indonesia (Cirebon) Banthe Wawan. Ia juga sudah habis tiga pasang sandal selama perjalanan. Padahal sandal yang mereka pakai tebal-tebal.
”Iya, tiga (sandal). Tapi yang satu gara-gara hilang. Entah saat di mana,” ucapnya saat beristirahat di Koramil Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, kemarin siang.
Setibanya di Gedung Kanzus Sholawat Habib Luthfi Pekalongan, para biksu disambut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Pekalongan. Mereka lalu menyempatkan menyuci kasaya (jubah biksu) dan menjemur.
Bermalam di Gedung Kanzus Sholawat ini, ternyata merupakan janji Banthe Wawan terhadap Habib Luthfi. Sebelum berangkat ke Thailand dan melaksanakan thudong, Banthe Wawan sempat bertemu Habib Luthfi di Cirebon. Saat itu sang habib menawarkan rumahnya jadi tempat singgah dan bermalam para biksu saat thudong.
”Saya jawab ’saya tidak akan mampir’. Wajah beliau langsung cemberut. Terus saya lanjutkan ’tapi saya akan bermalam di sana’. Beliau (Habib Luthfi, Red) tersenyum,” cerita Banthe Wawan.
Ia mengaku terkesan dengan sambutan luar bisa masyarakat Indonesia, khususnya Pekalongan. Jauh sebelum ini, Indonesia masih menjadi momok bagi para biksu dunia untuk melakukan thudong. Padahal punya situs tempat ibadah umat Buddha terbesar di dunia (Candi Borobudur).
”Ini kali pertama dalam sejarah. Setelah viral dan melihat keramahan orang Indonesia, para biksu dunia yang belum tergabung dalam rombongan ini, jadi ingin thudong ke sini (Indonesia, Red),” ujarnya.
Para biksu hanya menginap satu malam di kediaman Habib Luthfi. Pagi ini, mereka melanjutkan perjalanan ke Borobudur. (nra/zal/lin)
Sumber: Radar Kudus
