LANDAK, KALBAR – Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang layanan bengkel alat dan mesin pertanian di Kabupaten Landak.
Acara FGD berlangsung diaula DPPKP Kamis (08/08/2024) itu dibuka oleh Pj. Bupati Landak diwakili oleh Staf Ahli Bupati Landak bidang pemerintahan hukum dan politik, Nikolaus, SH.
Staf Ahli Bupati Landak bidang pemerintahan hukum dan politik, Nikolaus menyampaikan, penggunaan alat dan mesin pertanian Asintan merupakan salah satu faktor esensial untuk mewujudkan kedaulatan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha pertanian serta peningkatan penyediaan bahan baku industri pengolahan hasil pertanian yang menjadi misi utama pembangunan pertanian.
Oleh karena itu, pengembangan Alsintan merupakan salah satu kebijakan dan program strategis pembangunan pertanian di Kabupaten Landak,” ujar Nikolaus yang juga Plt sekretaris DPRD Landak ini.
Menurut Nikolaus, dalam rentan waktu tahun 2017-2023 jumlah Alsintan yang telah disalurkan oleh pemerintah Kabupaten Landak melalu melalui DPPKP sebanyak 4.061 unit. Namun 16.4 persen (66.7 unit) Alsintan di lapangan saat ini kondisinya dalam keadaan rusak.
Dengan dukungan penggunaan Alsintan dalam sistim pertanian di Kabupaten Landak menempatkan Kabupaten Landak saat ini menjadi wilayah sentra pertanian di Provinsi Kalimantan Barat dengan jumlah produksi padi 246.341 ton, dan produksi jagung sebesar 52.580,93 ton sumber: si PDPS 2023,” jelas Nikolaus.
Sementara laporan kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Sahbirin, ST.,MT menyampaikan bahwa Focus Group Discussion (FGD) tentang layanan bengkel alat dan mesin pertanian dengan tema kegiatan bengkel berlian berkelanjutan mobile service Alsintan strategi peningkatan produksi pertanian melalui pemanfaatan bengkel Alsintan di Kabupaten Landak.
Sahbirin mengatakan, tujuan dari kegiatan FGD ini yaitu menyatukan presepsi pendapat, dan kerjasama antar stakeholder terkait layanan bengkel alat dan mesin pertanian.
” Harapan kami dengan dengan adanya FGD layanan bengkel alat dan mesin pertanian dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang bermanfaat dalam upaya optimalisasi pemanfaatan Alsintan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Landak,” tutup Sahbirin.
Nara sumber dari FGD ini adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak dan CV. Karya Hidup Sentosa Perwakilan Kalimantan Barat. (R)