Home / Sawit Indonesia

Selasa, 5 November 2024 - 08:32 WIB

Kawasan Ekonomi Khusus Permudah Investasi Biofuel Sawit

JAKARTA – Pemerintah akan melanjutkan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha khususnya investasi hilir sawit yang bernilai tambah tinggi di bidang pangan dan energi baru terbarukan.

Hal ini disampaikan Dida Gardera Deputi Menko II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Perekonomian RI saat menyampaikan pidato kunci dalam Seminar “Peranan Kawasan Ekonomi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Industri Hilir Sawit Bernilai Tambah Tinggi” yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) di Jakarta, 4 November 2024.

“Kawasan Ekonomi Khusus dapat mempercepat pertumbuhan investasi energi baru terbarukan seperti bioetanol dan bioavtur yang bernilai tambah tinggi. Sebenarnya KEK ini merupakan kawasan yang sangat istimewa karena sifatnya mempunyai kekhususan dan diberikan kemudahan (pelaku usaha) dari KEK ini sangat luar biasa,” sebagaimana dijelaskan Dida Gardera dalam seminar yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Musim Mas, dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Seminar ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rizal Edwin Manansang, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti, Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar, Direktur KEK Sei Mangkei Moses Situmorang, dan Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia Qayuum Amri.

Baca juga  Laksanakan 5M Untuk Memutus Penyebaran  Covid-19

Dida mengusulkan perlunya dikaji kembali supaya KEK bisa mendorong hilirisasi dari sawit karena memiliki berbagai kemudahan seperti fiskal, perizinan untuk meningkatkan investasi hilir sawit.

Menurut Dida, kini bungkil sawit telah dikembangkan sebaga sumber energi terbarukan walaupunn demikian bungkil sawit tidak bisa dikategorikan limbah, sehingga tidak bertentangan dengan kebutuhan untuk konsumsi dari sawit. Dia menyebut, jika hal tersebut juga sudah dikonsolidasikan dengan seluruh lembaga pemerintah untuk diatur dari sisi teknisnya agar bioavtur dan bioetanol bisa direalisasikan.

“Untuk kesemuanya itu salah satu yang kita tawarkan adalah dengan KEK. Sebenarnya satu kawasan yang sangat Istimewa KEK ini. Jadi saya pernah berdiskusi bahwa salah satu keistimewaaan, kekhususan, kemudahan dari KEK ini sudah sangat luar biasa,” ungkapnya.

Baca juga  Biofuel Menjadi Terobosan Dalam Bisnis Rendah Karbon

Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa sawit merupakan tumpuan ekonomi Indonesia karena baik dari kontribusinya terhadap PDB maupun tenaga kerja. Hal ini tentunya ini akan menjadi bagian yang akan menjadi mesin utama dalam menghadapi Indonesia emas.

Dengan demikian, tantangan Perkebunan sawit Indonesia saat ini seperti masalah produktivitas harus segera dicari jalan keluarnya. “Nah tentu masih banyak ruang-ruang untuk melakukan perbaikan saat produktivitas kita 50 atau 54 juta ton prouksinya waluapun sudah 58 persen memenuhi kebutuhan dunia, tetapi tentu masih bisa kita tingkatkan dan secara prouktivitas kita masih tertinggal dibandingkan negeri jiran,” ujarnya.

“Begitu juga nilai ekpor sawit kita sudah lebih USD32 miliar, ini saya yakin masih bisa ditingkatkan terlepas dari berbagai tantangan EUDR yang alhamdulillah berkat perjuangan bersama dan negara lain ditunda selam satu tahun,” pungkasnya.

Sumber: Sawit Indonesia

Share :

Baca Juga

Sawit Indonesia

PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Pakar: Harga Pupuk dan Pestisida Berpeluang Naik, Petani Terbebani

Sawit Indonesia

Produksi Stagnan, Presiden Prabowo Butuh Strategi Lain Cukupi Bahan Baku B40

Sawit Indonesia

TSIT Bersama APKASINDO Perkenalkan Teknologi Drone Pertanian di IPOC 2024 untuk Tingkatkan Efisiensi Industri Sawit

Sawit Indonesia

Tak Hanya B50, Pemerintahan Prabowo Sedang Kaji Penerapan B100

Sawit Indonesia

Dilema Penetapan Harga Disbun TBS Sawit Mitra Swadaya Dihargai Rp 3.453,69/Kg, Bagaimana Faktanya ?

Sawit Indonesia

Kuartal III-2024 DSNG Mencetak Laba Sebesar 868 Milyar Rupiah

Sawit Indonesia

Tingkatkan Kualitas SDM Perkebunan Kelapa Sawit, BPDPKS, Ditjenbun dan LPP Agro Nusantara Selenggarakan Pelatihan

Sawit Indonesia

Sosialisasi Pendataan Perkebunan Sawit Rakyat di Kabupaten Murung Raya
error: Content is protected !!