Rangkaian Kunjungan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis di Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura Ketapang, Selasa (20/6). Kedatangan orang nomor satu di Kalbar itu diterima Raja Kerajaan Matan Tanjungpura Gusti Kamboja yang bergelar Pangeran Ratu Kertanegara. (Foto: Hentakun).
KETAPANG, LANDAK NEWS – Kendaraan dinas Plat KB 1 berhenti didepan bangunan yang bercat serba kuning. Seorang pria berkacamata turun dan berjalan menuju bangunan yang hampir semua dari Kayu Ulin yang sudah ratusan tahun. Dari dalam, Pria berkacamata berpakaian adat Melayu dan beberapa kerabatnya tersenyum menyambut, cuaca terik siang itu menambah hangatnya pertemuan dua sahabat lama, mereka sejurus berjabat tangan saling menyapa dan menanyakan kabar. “Ini kawan lama ini,” ujar Gubernur Kalbar Cornelis kepada Gusti Kamboja, siang itu, Selasa (20/6), di teras Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura yang terletak di Desa Muliakerta Kota Ketapang.
Setelah melepaskan alas kakinya, Gubernur dipersilakan Raja Matan Tanjungpura masuk ke bilik-bilik istana untuk melihat peninggalan kerajaan yang masih terawat baik berupa artefak maupun manuskrip. Cornelis didaulat Raja untuk berfoto bersama di depan tempat tidur Raja bersama Raja Gusti Kamboja sendiri. Kemudian satu persatu Sang Raja menjelaskan peninggalan sejarah yang ada, mulai dari foto, peta kerajaan, naskah sejarah yang didapat dari Belanda, serta artefak dan keramik serta beberapa peralatan dari tembaga. Bahkan Meriam Padam Pelita yang sangat terkenal juga diperlihatkan ke Mantan Bupati Landak itu.
Gusti Kamboja kemudian memberikan cinderamata berupa batik khas Kerajaan Matan Tanjungpura kepada Sang Gubernur, dan mempersilakan Gubernur untuk duduk di Tahta Raja dan berfoto bersama. Menurut Gusti ini sebuah kehormatan bagi kerajaan Matan Tanjungpura dikunjungi Gubernur yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN).
Ir. H. Gusti Kamboja MH. Yang bergelar Pangeran Ratu Kertanegara adalah pewaris tahta salah satu Kerajaan Melayu terbesar di Kalbar yang terletak di tepi sungai Pawan itu, mengaku terharu atas kedatangan Gubernur Kalbar Cornelis, karena menurut Mantan Ketua DPRD Kabupaten Ketapang itu Cornelis merupakan kerabat Keraton Ismahayana Landak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kerajaan Matan Tanjungpura.
“Saya atas nama Kerajaan Matan Tanjungpura mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Kalbar Bapak Cornelis yang telah berkunjung ke Keraton Matan Tanjungpura, Beliau ini juga merupakan kerabat Kerajaan Ismahayama Landak, jadi kami sangat bergembira dan terharu atas kunjungan beliau mudah-mudahan silaturahmi ini akan mempererat silaturahmi memperkokoh persatuan dan kesatuan kita untuk menjaga Kalbar tetap aman dan kondusif.” ujar pria berperawakan tinggi itu.
Cornelis senang melihat Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura yang terawat dengan baik dan kedepan tetap harus dirawat demi kepentingan anak cucu kita di masa yang akan datang Supaya anak cucu kita juga tahu bahwa di Kalbar sudah punya Keraton, kerajaan yang pada jaman dahulu sudah bisa mengurus masyarakat.
Pada kunjungan tersebut Cornelis, mengimbau agar Raja dan para kerabatnya untuk tetap menjaga dan melestarikan situs sejarah Kerajaan Matan Tanjungpura sehingga bisa ada sampai anak cucu nanti. Adanya Kerajaan di Kalimantan Barat menurut Cornelis adalah bukti sejarah bahwa Orang Kalbar sejak jaman dahulu juga bisa ngurus negara.
“Ini membuktikan bahwa sejak jaman dulu kita bisa ngurus negara, makanya harus tetap dijaga.” Ujar Cornelis Setengah berbisik kepada Sang Raja.
Cornelis melihat bahwa kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat ini ternyata sudah ada sejak lama, sejak jaman Hindu sampai jaman raja-raja Islam. “Ternyata orang-orang kita ini, orang-orang Kalbar sudah pandai ngurus negara, sekarang bergabung dalam NKRI. Jaga persatuan dan kesatuan kita jangan mudah diadu domba oleh orang lain yang baru datang.” kata Mantan Bupati Landak itu. (R)