Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai melakukan Konperensi Pers, pengungkapan khasus 1 ton narkoba, Kamis (20/07/17), di Polda Metro.Jaya. (Foto: Istimewa)
JAKARTA, LANDAK NEWS- Kapal ‘Wanderlust’ jadi target operasi (TO) di 4 negara Taiwan, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Pihak Polri dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) melakukan patrol laut, menemukan titik koordinat 01’21’26” N dan 104’42’12” E kapal Wanderlust, kapal yang membawa sabu 1 ton di daerah Anyer, Serang, Banten.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan press release bersama 3 instansi terkait Polri, BNN dan Menkeu dengan barang bukti shabu 1 ton sindikat Taiwan menggunakan jalur laut.
“Shabu 1 ton ini adalah jumlah terbesar yang pernah kami sita selama ini dalam penanganan kasus narkoba. Dulu memang pernah ada di Polda Metro Jaya juga hampir 900 kg lebih, pernah juga di BNN ada 800 kilogram, pernah juga dua tahun lalu di Polda Metro Jaya 600 kilogram, tapi ini yang terbesar 1 ton,” kata Tito di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7).
Kasus ini terungkap setelah pihak Polda Mewtro Jaya menerima informasi adanya pengiriman narkoba dalam jumlah besar dari kepolisan Taiwan. 4 pelaku penerima 1 ton sabu ditangkap tim Satgasus Merah Putih di dermaga di Anyer pada Kamis, 13 Juli 2017.
“Ada 4 warga negara Taiwan yang ditangkap di Anyer, satu orang yang melakukan perlawanan tewas ditembak,” ujar Tito.
Ketika kapal Wanderlust berbendara Sierra Leone yang mengangkut shabu sebanyak 1 ton, saat ditangkap di dalamnya ada sebanyak 5 ABK berkewarganegaraan Taiwan. Kapal ditangkap di sekitar perairan Tanjung Berakit, Indonesia.
Sementara itu, Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri. Kami bisa bersama-sama mencegah masuknya barang-barang berbahaya terutama narkotika di Indonesia.
Sri Mulyani mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan.
“Kalau nelayan kita memang mengetahui dan melihat adanya kegiatan-kegiatan yang mencurigakan, untuk bisa menyampaikan kepada aparat yang berwajib. Apakah itu Bea Cukai, BNN, maupun Polri dan TNI,” imbuhya.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Arman Depari menambahkan kerjasama internasional terutama informasi yang disampaikan kepolisian Taiwan kepada Polri sangat berharga. Alur narkoba sekarang sudah bergeser, jalur dari sungai Mekong ke Myanmar, Laos dan Thailand. Karena Filiphina memberi tindakan tegas terhadap bandar narkoba, maka bandar narkoba mencari pasar baru ke Indonesia.
“Kita akan hancurkan sindikat ini dengan kekuatan yg kita miliki dan senjata,” tegasnya. (BB)