Gubernur Kalbar Cornelis.
PONTIANAK, LANDAK NEWS – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, mengklarifikasi pidatonya yang sudah dipotong-potong kemudian diunggah sehingga menimbulkan penafsiran berbeda pihak tertentu, yang seolah-olah dirinya megagung-agungkan Israel tanpa alasan. Adalah akun Instagram teropong.rakyat yang diduga secara sengaja mengunggah potongan pidato orang nomor satu di Kalbar itu ketika stressing Kongres Dayak Internasional I di Fungtion Hall Kapuas Palace Pontianak, 26 Juli lalu.
Sampai saat ini, belum diketahui siapa pemilik Akun Instagram teropong.rakyat dan darimana didapatkan potongan pidato tersebut yang kemudian di share akun Facebook Rika S. Perdani, berusaha untuk diviralkan. Teropong.rakyat dalam postingan dibawah video mengatakan “Disaat saudara2 kita Palestina di jajah izrael laknatullah, Gubernur Kalbar malah menyuruh kita mengagumi Izrael. Postingan tersebut mendapat puluhan komentar dan 2.094 kali dibagikan.
Ketika memberi sambutan usai penanaman Kemiri Sunan di Desa Kasturi Mandor Kabupaten Landak, Senin (31/7), Gubernur Cornelis menjelaskan, bahwa tidak ada salahnya setiap manusia ingin mencontoh orang Israel dalam hal kepintaran dan kecerdasan, karena dunia semakin maju, dan era digital tidak bisa ditolak, sehingga peningkatan mutu sumberdaya manusia perlu ditingkatkan untuk menghadapi tantangan jaman.
Menurutnya, Israel itu secara teknologi hebat, demikian juga dalam dunia pertanian, bisa menghasilkan buah Strobery jumbo bahkan sampai diekspor, padahal lahan mereka terbatas. Mencontoh Israel, menurut Cornelis, semata-mata untuk memotivasi, karena segala sesuatu ada sisi positifnya, yang bagus tidak ada salahnya ditiru, sebagai motivasi untuk maju. Demikian juga IT-nya Bangsa Israel yang luar biasa, juga senjata yang canggih.
Mantan Bupati Landak itu mengakui bahwa Bangsa Istrael juga ahli dalam perang. “Tapi ada orang yang komplain, mengatakan kita lagi dijajah Israel, gubernurnya senang memuji-muji orang Yahudi, kalau orang pintar kenapa tidak kita contoh?, kita kan ngambil kepintarannya, kehebatannya, bukan soal dia perang atau tidak perang, dan harus ingat, 85 persen hadiah nobel itu orang yahudi yang dapat, ” Pungkas Cornelis. (Hen)