Bupati Landak Karolin, menghadiri kegiatan pelantikan pengurus DPC Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kabupaten Landak di Gereja PPIK Ngabang, Kamis. (Foto: One)
NGABANG, LANDAK NEWS – Mengatasi berbagai masalah sosial di masyarakat, Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mengajak para pendeta yang tergabung didalam Asosiasi Pendeta Indonesia untuk lebih proaktif.
“Saya selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Landak mengajak Bapak/Ibu yang hadir disini untuk lebih proaktif membantu Pemerintah mengentaskan permasalahan-permasalahan sosial yang muncul di masyarakat kita,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan pelantikan pengurus DPC Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kabupaten Landak di Gereja PPIK Ngabang, Kamis.
Dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu mengatakan, Salah satu persoalan utama yang sangat memperihatikan saat ini adalah Narkoba. Terungkapnya berbagai kasus Narkoba yang semakin meningkat setiap hari menjadi perhatian sendiri baginya.
“Maraknya peredaran Narkoba di Kabupaten Landak saat ini patut menjadi keperihatian bagi kita semua, memang dengan tertangkapnya beberapa pengedar Narkoba dengan jumlah yang besar merupakan sebuah prestasi bagi kepolisian kita tetapi saya secara pribadi prihatin dengan kondisi tersebut. Kenyataannya kasus penyalahgunaan Narkoba semakin meningkat di wilayah kita,” tutunya.
Karolin berharap melalui kegiatan-kegiatan di gereja dapat menghindari generasi muda agar tidak terlibat dalam tindakan penyalahgunaan Narkoba.
“Saya berharap melalui kegiatan-kegiatan yang banyak dilakukan di gereja dapat menghindari generasi muda kita terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba. Jadi perbanyak kegiatan-kegiatan di gereja yang melibatkan anak-anak muda kita,” harap Karolin.
Selain itu Wanita kelahiran mempawah 35 tahun silam itu kembali mengingatkan tentang potensi terjadinya konflik ditengah masyarakat. Peran Pendeta dalam hal ini melakukan pendekatan secara psikologis terhadap masyarakat agar tidak terjadi konflik di masyarakat.
“Di Kabupaten Landak ada satu problem sosial yang sudah ada sejak tahun 2010 yaitu sengketa batas di Desa Sempatung dengan wilayah Sungkung di Kabupaten Bengkayang. Yang menjadi keperihatinan kita adalah dua kampung ini berkelahi terus karena batas tanah sementara tanah yang diperebutkan adalah wilayah hutan lindung, ” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Landak telah membentuk tim dalam rangka melakukan pendekatan terhadap masyarakat di Desa Sempatung. Karena diwilayah tersebut mayoritas beragama Kristen, Karolin mengharapkan peran tokoh agama dapat terlibat menenangkan kondisi dimasyarakat.
“Kami dari Pemda Kabupaten Landak dalam waktu dekat ini akan menurunkan tim untuk sosialisasi dan menenangkan masyarakat disana. Karena ini permasalahan batas wilayah antar 2 Kabupaten, saya mengharapkan kepada Bapak dan Ibu yang memiliki jaringan disana untuk membantu kami melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam konflik,” pintanya.
Menutup sambutannya, Dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Mandor itu mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus DPC API Kabupaten Landak.
“Saya mengucapkan selamat kepada Asosiasi Pendeta Indonesia yang pada hari ini telah melantik para pengurusnya, selamat bertugas, selamat bekerja memberikan pelayanan kepada Tuhan untuk kita agar semakin banyak menyelamatkan anak manusia dimuka bumi ini,” tutupnya. (One)