Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, saat menghadiri Tahun Keselamatan Untuk Manusia Polres Landak Tahun 2017-2018, Sabtu (05/08/17), di Mapolres Landak. (Foto: One)
NGABANG, LANDAK NEWS – Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mengatakan pembunuh nomor satu di jalan raya adalah kecelakaan. Kecelakaan itu bisa diatasi bila manusianya bisa selalu berhati-hati dan mentaati aturan berlalu lintas dijalan raya.
“Ketika saya dihubunggi untuk kegiatan hari ini saya sampaikan sangat mendukung dan kita memang ketahui bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu pembunuh utama dijalan raya, dan juga merupakan salah satu sebab kematian yang cukup tinggi,” kata mantan anggota DPR RI ini, saat diacara Tahun Keselamatan Untuk Manusia Polres Landak Tahun 2017-2018, Sabtu (05/08/17), di Mapolres Landak.
Ibu dua anak ini, mengakui, keselamatan dijalan raya adalah yang utama. Bahkan angka kecelakaan tinggi Kalbar pernah meraihnya, dimana saat masih di Komisi IX DPR RI.
Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, foto bersama dengan pemenaing udian doorfrize hadiah uitama dari Bank Kalbar dan BRI.
“Tahun terakhir, saya tidak mengikuti lagi karena saya nggak lagi jadi anggota DPR RI,” kata Karolin.
Kecelakaan, adalah musibah, ada yang juga yang berpendapat begitu. Kalau kita sebut musibah saja, maka orang lain bisa menyebut nasib. Tetapi sebagai negara tugasnya adalah melindunggi warga negaranya. Maka tidak bisa diposisi nasib manusia.
“Tugas kami disisni selalu mengingatkan kita semua menjaga keselematan dan mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap Karolin.
Disatu sisi, lanjut Karolin memang ada namanya nasib, disatu sisi ada yang namanya pencegahan, dan keselamatan berlalu lintas. “Saya harap dalam kegiatan ini kita bersama-sama untuk bisa tertib dijalan raya. Bahwa keren itu tidak pakai helm. Keren itu, bukan naik motor berjejer 3-4 orang sambil ngobrol. Kalau mau ngobrol banyak cafe lho di Nagabang. Jangan ngobrol dijalan pakai motor,” saran bupati cantik ini.
Karolin juga menyadari transportasi di Landak sangat terbatas, karena nilai keekonomianya tidak masuk. Sehingga tidak ada oplet. Ada bus hanya untuk luar kota Ngabang. Mau-tidak mau sarana transportasi mengunakan kendaran roda dua. “Bukan berarti kita mengabaikan keamanan dan keselamatan. Kalau bisa diantar, karena belum punya SIM.,” sarannya lagi.
Sementara itu Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio mengaku prihatin, dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Kabupapten Landak beberapa tahun belakangan ini.
Bahkan pada operasi Ramdniya belum lama ini, berdasarkan data yang ada wilayah Landak mengalami laka lantas yang tertinggi nomor dua di Kalbar. Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia juga cukup banyak dialami.
“Bulan Juni kemarin saja, angka laka lantas itu ada 13 kasus, korban meninggal dunian ada 5 orang. Ini tentu menjadi perhatian kita semua terutama pelajar, karena korban itu lebih banyak pelajar,” ujarnya.
Untuk itu Kapolres lebih menekankan kepada pada pelajar, agar berhati-hati dalam mengendari sepeda motor. “Saya berharap ketika pelajar yang akan sekolah naik motor, harus hati-hati dan terpenting tetap menggunakan helm,” pesannya.
Sehingga apabila ada anggota polisi yang menegur untuk menggunakan helm, itu semata-mata untuk menjaga kselematan diri. “Kalau ada polisi yang meneggur, karena sayang sama adik-adik pelajar. Maka bersama-sama kita tekan angka kecelakaan agar berkurang,” tutupnya.
Tahun Keselamatan Untuk Manusia Polres Landak Tahun 2017-2018, Sabtu (05/08/17), di Mapolres Landak. Disi dengan berbagai cara seperti gerak jalan santai, senam erobik dan pembagian hadiar doorfrize bagi yang beruntung. Tampak hadir Kapolres Landak AKBP. Bowo Gede Imantio, para Kasat, para Forkopinda Kabupaten Landak, perwakilan Bank Kalbar Cabang Ngabang, BRI Cabang Sanggau, BRI Unit Ngabang dan undangan lainnya. (One)