Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, menyampaikan bahwa serangkaian kekerasan yang terjadi selama sepekan belakangan menunjukkan pemerintah Myanmar belum melakukan upaya keras untuk mencari solusi konflik di Rakhine. (Reuters/Olivia Harris)
JAKARTA, LANDAK NEWS – Malaysia memanggil duta besar Myanmar di negaranya untuk menyampaikan protes atas kekerasan yang menimpa etnis Muslim minoritas Rohingya di negara bagian Rakhine.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, menyampaikan bahwa serangkaian kekerasan yang terjadi selama sepekan belakangan menunjukkan pemerintah Myanmar belum melakukan upaya keras untuk mencari solusi konflik di Rakhine.
“Melihat perkembangan ini, Malaysia meyakini masalah kekerasan dan diskriminasi terhadap Rohingya harus diangkat ke forum internasional yang lebih tinggi,” kata Anifah melalui pernyataan resmi yang dikutip Reuters, Selasa (5/9).
Dalam pernyataan terpisah, Kemlu Malaysia juga mengeluarkan imbauan perjalanan bagi warganya agar menghindari perjalanan ke Rakhine. Mereka juga meminta warganya yang sedang berada di Myanmar untuk waspada dan terus memantau perkembangan situasi keamanan di Rakhine.
Situasi di Rakhine kembali memanas sejak pekan lalu, ketika kelompok bersenjata Pasukan Keselamatan Rohingya Arakan (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer.
Aparat Myanmar pun melakukan operasi pembersihan dengan dalih memburu “teroris” yang bertanggung jawab atas penyerangan di pos polisi dan pangkalan militer tersebut.
Namun ternyata, aparat Myanmar dilaporkan juga membunuh orang Rohingya secara membabi buta. Mereka juga membakar rumah-rumah Rohingya hingga rata dengan tanah.
Akibatnya, puluhan ribu orang Rohingya kabur dari Rakhine menuju Bangladesh, di mana hidup mereka juga terkatung-katung karena pemerintah setempat enggan menerima kehadiran pengungsi dari Myanmar tersebut. (cnni)