Kepala Desa Engkanyar Aton. (Foto: One)
NGABANG, LANDAK NEWS – Pantak Laga Mabiakng di Desa Engkanyar Kecamatan Kuala Behe, Senin (04/09/17) lalu dirusak sekelopok orang yang tidak bertanggung jawab.
Akibat pengerusakan warisan budaya dan sejarah nenek moyang itu, tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Engkanyar meminta dan mendesak kepada Kades Engkanyar untuk menyelesaikan pengerusakan pantak tersebut.
“Ada sekelompok orang dengan sengaja merusak pantak laga mabiakng. Persisinya tidak jauh dari lapangan sepak bola,” kata Kepala Desa Engkanyar Aton, kepada wartawan, Selasa (12/09/17), siang di Ngabang.
Dikatakan Aton, dirinya mendapat informasi pengerusakan pantak, saat baru pulang dari Ngabang melihat banjir sudah melanda Desa Engkanyar, dan mendapat laporan dari warga pantak laga mabiakng dirusak sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
“Saya kaget ada ungkapan dari warga mengapa pak kades memberi ijin pengerusakan pantak. Padahal saya pribadi tidak tahu menahu soal.pengerusakan pantak, ” aku Kades de ngan kejujurannya.
Kades menceritakan, pantak laga mabiakng menurut orang tua dahulu, merupakan tempat awal orang-orang melakukan ritul, apakah saat kejadian rusuh atau perang. “Orang Belangin mengatakan Nyuak Matuk. Mulai dari Muuin, Engkanyar, Reok, dan Ipu awalnya dari pantak ini, ” jelas Aton.
Selama ini, kata Aton, pantak tidak pernah menggangu aktivitas masyatakat, bahkan pantak tidak dikasi makan. “Mengapa dirusak, sebenarnya ini ada apa, ” tanya Aton dengan keheranan.
Aton berharap kepada sekelompok orang yang melakukan pengeruskan pantak untuk bisa menghubunggi dirinya atau pengurus desa, tokoh masyarakat agar permasalah pengeruskan pantak bisa diselesikan secepatnya. (One)