Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa saat memberikan sambutan pada pelatihan Satgas Damkar PT Citra Niaga Perkasa dan PT. Temila Agro Abadi di Desa Sebangki, Kabupaten Landak (4/12) Senin. (Foto: TL)
NGABANG, LANDAKNEWS – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa menyampaikan harapan Pemerintah Daerah kepada pihak perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Landak.
“Pemerintah memberikan ijin kepada perusahaan untuk melakukan usaha di wilayah Kabupaten Landak tentu dengan harapan agar dapat membantu masyarakat yang pertama setidaknya membuka akses terhadap keterisolasian,” kata Karolin saat membuka pelatihan Satgas Damkar PT Citra Niaga Perkasa dan PT. Temila Agro Abadi di Desa Sebangki, Kabupaten Landak (4/12) Senin.
Karolin memamparkan, saat ayahnya menjadi Bupati pertama di Kabupaten Landak, untuk mencapai Kecamatan Sebangki, harus melalui Kota Pontianak melalui jalur sungai menggunakan Speed boad.
“Ini kita syukuri bersama bahwa jalan kita menuju Kabupaten ini sekarang sudah bisa dilalui dengan sangat singkat bisa sampai ke ngabang,” tutur Karolin.
Pemerintah Kabupaten Landak saat ini terus berupaya memperjuangkan akses jalan dari Kecamatan Sebangki menuju Pontianak dengan ongkos yang tidak murah. Dirinya tidak menampik saat ini peran Perusahaan membantu Pemerintah untuk membuka jalur-jalur yang selama ini hanya mimpi bisa dilewati oleh Mobil.
Selain itu, Tambah Karolin, dengan adanya Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar khususnya pada bidang Pendidikan. Mantan Anggota DPR RI itu menjelaskan dari 156 Desa di Kabupaten Landak, lebih dari 70 Desa termasuk dalam kategori Desa Miskin. Salah satu indikator yang menentukan adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa.
“Oleh karena itu harapan kita jangan lalu masuk Perusahaan makin miskin. Masuknya perusahaan harus ada peningkatan dalam hal minimal lama sekolah, mudah-mudahan dengan Bapak/ibu menjadi karyawan disini tambah sedikit penghasilan dari Kebun dan ladang, anak-anak bisa sekolah. Maka jangan tidak sekolah, anak-anak kita disekolahkan nah itu salah satu ukuran kemiskinan,” imbuh Karolin.
Harapan lain yang disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Landak itu adalah adanya perlindungan sosial terhadap para Karyawan di Perusahaan. Sama halnya seperti yang telah diterapkan di Negara Malaysia, setiap warga negara dengan terdaftarnya mereka dalam dokumen negara, secara langsung mendapatkan jaminan kesehatan dan sosial lainnya. Indonesia sendiri dinilai masih sangat baru menerapkan sistem jaminan sosial tersebut.
“Kepada pihak perusahaan pesan saya agar hal-hal ini juga menjadi perhatian kita sehingga para karyawan kita dapat terlindungi dengan jaminan sosial sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di Indonesia,” ungkapnya.
Dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu juga mengatakan harapan dan Pemerintah dan kenyataan tidak bisa terjadi begitu saja tanpa sebuah perjuangan.
Perlu disadari kedua belah pihak adanya hubungan ketergantungan antara Perusahaan dan Karyawan yang terjalin dengan erat dan peran Pemerintah sebagai mediator kedua belah pihak akan bersikap adil.
“Posisi pemerintah adalah wasit yang adil, adil bagi rakyatnya, adil bagi perusahaan. Oleh karena itu, saya berharap dari kedua belah pihak ini sama-sama berupaya sebaik-baiknya menjalankan tugas dan kewajibannya. Hak-hak pekerja yang memang yang memang menjadi hak dari pada hak normatif pekerja tolong dipenuhi. Begitu juga karyawan, kerja baik-baik. Jaman sekarang cari kerjaan susah. Tadi sudah disampaikan, pihak perusahaan sebenarnya hanya memerlukan 400 karyawan. Tetapi karena keinginan masyarakat untuk bekerja sangat tinggi, maka bisa diterima 600 sampai 800 orang. Ini yang harus kita syukuri dengan cara bekerja sebaik-baiknya,” pungkas Karolin.
Oleh: Tim Liputan