Bupati Landak Karolin Margret Natasa, didoakan bersama usai membuka perayaan Natal Banyadu’ Kabupaten Landak di gedung DPRD Landak, Sabtu (30/12) sore. (Foto: One)
NGABANG, LANDAKNEWS – Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kalbar 2018 mendatang, sudah terjadi perubahan peta perpolitikan di bumi khatulistiwa itu. Hal tersebut dirasakan sendiri oleh Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Kalbar yang juga Bupati Kabupaten Landak, Karolin Margret Natasa.
“Saya juga berpesan terkait dengan Pilkada Kalbar 2018. Salah satu alasan mengapa saya harus segera ke Pontianak hari ini, mungkin bapak ibu sudah tahu bahwa tadi malam sudah ada yang menyampaikan dukungan, ada perubahan peta politik dan sebagainya. Ini hal yang biasa dalam dunia politik,” ujar Karolin saat memberikan sambutan pada perayaan Natal Banyadu’ Kabupaten Landak di gedung DPRD Landak, Sabtu (30/12) sore.
Karolin mengakui kalau ia sudah dihubungi sejumlah wartawan sejak dari malam kemarin hingga hari ini. Tapi ia belum bisa memberikan jawaban adanya perubahan peta politik itu.
“Namun, kalau hari ini ada wartawan, tulis baik-baik, Karolin titik dua aku ra opo-opo. Saya mau ditinggal partai ini, mau dilepas partai ini, tidak apa-apa. Saya baik-baik saja, karena saya yakin kalau memang Tuhan menghendaki, apapun pasti bisa terjadi,” tegasnya.
Terkait dengan pelaksanaan Pilkada Kalbar 2018, ia berharap masyarakat bisa menjaga situasi keamanan ditempatnya masing-masing.
“Kita jaga, kita pelihara kebersamaan dan kekeluargaan kita. Kita jaga kekompakan kita. Bagaimana nanti peta politik terakhirnya, kita tunggu tanggal 8 sampai dengan tanggal 10,” katanya.
Ia juga mencermati perkembangan di media sosial. Karolin menganggap, menjelang Pilkada Kalbar 2018 ini, dunia media sosial panas luar biasa.
“Itu tidak apa-apa, bapak dan ibu. Itu orang-orang yang jari-jarinya panas. Tapi kita-kita adalah orang-orang dengan kepala yang dingin,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Karolin juga menyimak berbagai komentar dan pendapat yang khawatir serta pesimis terhadap peta kekuatan kendaraan partai politik menjelang 2018.
“Itulah yang disebut dengan perang psikologi. Yang ada di medsos, itu adalah perang psikologi. Tapi jangan lupa, perang yang sebenarnya ada di lapangan, perang yang sebenarnya ada di kepala ibu bapak dan saudara-saudara sekalian yang nanti akan memilih pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Jangan takut jangan khawatir, sama-sama kita bela kehormatan Kalbar,” ajak Karolin dihadapan keluarga besar Banyadu’ Landak.
PENULIS: ONE