MEMPAWAH, LANDAKNEWS – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua, Karolin Margret Natasa yakin jika masyarakat di daerah ini bisa menjadi pemilih yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh isu negatif yang beredar pada saat Pilkada.
Satu diantara langkah untuk tetap meyakinkan masyarakat sekaligus menghalau isu negatif di Pilkada Kalbar, Karolin dan Gidot terus datang dan menemui rakyat. Bahkan pasangan Karolin – Gidot memiliki jam terbang serta aktifitas tertinggi di masa kampanye.
“Masyarakat kalbar sudah sangat pintar dalam menerima informasi yang beredar. Isu murahan itu tidak akan memecah komsentrasi kami. Terbukti Pasangan Karolin – Gidot aktivitas kampanyenya tertinggi,” kata Karolin saat menghadiri buka puasa bersama warga Desa Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Mempawah, Selasa (22/5/2018) sore.
“Yang namanya pilkada, tentu tidak jauh dari yang namanya isu politik. Hal ini sengaja di lontarkan lawan politik untuk menjatuhkan lawan lainnya,” timpalnya.
Menurut Karolin, setelah diterpa isu dinasti politik diawal pencalonnya, Calon Gubernur Kalbar yang maju dengan Suryadman Gidot itu, kembali diterpa kabar angin, jika dirinya merupakan anak angkat dari Gubernur sebelumnya, Cornelis.
“Diawal pencalonan saya menjadi Gubernur Kalbar, beredar isu tentang dinasti politik. Pencalonan saya dituding karena tamak jabatan. Saya pertegas, saya bukan orang baru dalam dunia politik, karena saya ini kader PDI Perjuangan. Didalam Partai kami dididik dan dilatih menjadi seorang pemimpin di masyarakat,” jelasnya.
Karolin menganggap masyarakat Kalimantan Barat sangat cerdas dalam menerima informasi. Fokusnya adalah terus melakukan kampanye dialogis bersama masyarakat. Meyakinkan masyarakat bahwa Pasangan Karolin-Gidot akan membawa Kalbar Hebat lima tahun kedepan.
Penulis: Tim Liputan
Editor: One