PONTIANAK, LANDAKNEWS – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua, Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot adalah pasangan calon Kepala Daerah satu-satunya yanh memiliki jaringan mumpuni ke pemerintah pusat. Hal ini, adalah satu diantara modal penting bagi pemimin daerah untuk melakikan percepatan pembangunan di wilayahnya.
Calon Gubernur Kalbar nomor urut dua Karolin menegaskan jaringan yang dimilikinya, dimulai dari tinggat pusat hingga daerah bukan sebuah omong kosong saja.
Hal tersebut dapat ia buktikan dengan mengundang tokoh-tokoh politik nasional untuk menbicarakan Kalimantan Barat.
“Saya selama ini sebagai calon Gubernur nomor urut dua berkampanye, pengalaman kami sebagai anggota DPR RI, jaringan kami, kesatuan kami dengan pemerintah pusat dan Bapak Presiden itu bukan omong kosong. Hari ini saya buktikan dengan kehadiran para anggota DPR RI dalam forum ini sekalipun ini bukan daerah pemilihan mereka,” kata Karolin pada Makan malam bersama dan Dialog Ekonomi Pembangunan Nasional di Pontianak, Minggu (10/6/2018).
Pembicara yang hadir dalam dialog tersebut adalah Prof. Dr. Hendrawan Supratikno bersama Ir. G. Michael Jeno, MM, Anggota DPR RI Komisi XI dan Darmadi Durianto, Anggota DPR RI Komisi VI serta tokoh masyarakat kota Pontianak.
Karolin mengatakan kehadiran para tokoh politik nasional tersebut merupakan sebuah bentuk dukungan dan bukti nyata adanya jaringan yang kuat dibangun oleh dirinya melalui Partai yang mengusungnya, secara khusus PDI Perjuangan.
Adanya jaringan yang kuat dengan pemerintah pusat dinilai karolin sangat penting bagi seorang Gubernur.
“Berdasarkan Undang-undang, seorang Gubernur merupakan perwakilan dari Pemerintah Pusat ke Daerah. Tugasnya mewakili Pemerintah Pusat, sehingga kalau seorang Gubernur tidak tahu siapa yang dia wakili, kalau dia tidak menjiwai siapa yang dia wakili, kalau dia tidak paham program yang dia wakili, tentu akan sulit melakukan pembangunan di daerah yang dipimpinnya,” kata Karolin.
Menurut Karolin, ketidak selarasan antar pemerintah pusat dan daerah seringkali menyebabkan tidak berjalannya program pemerintah pusat dengan baik bahkan cendrung stagnan. Hal inilah yang menantang dirinya untuk maju sebagai Calon Gubernur Kalbar 2018.
“Saya ingin agar apa yang sudah baik dirumuskan di Jakarta, apa yang sudah baik dari Pak Jokowi itu dapat kita laksanakan tanpa hambatan didaerah, sehingga bisa mempercepat, memeratakan di Kalimantan Barat ini,” tutur Karolin.
Tidak hanya itu, secara politis majunya Karolin dan Gidot di Pilkada Kalbar juga mendapat restu dari para petinggi partai di tingkat pusat.
Sebagai kader PDI Perjuangan, Karolin mendapat dukungan penuh dari Ketua Umim PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Sedangkan Gidot yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, direstui Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Penulis: Tim Liputan
Editor: One