Home / Internasional

Rabu, 2 Maret 2022 - 20:45 WIB

Perempuan dan Anak-anak Ketakutan, Aktivis Ukraina Serukan Barat Terapkan Zona Larangan Terbang di Negaranya

Pengungsi dari Ukraina beristirahat di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia, Selasa, 1 Maret 2022. (Foto: AP)

Pengungsi dari Ukraina beristirahat di stasiun kereta api di Przemysl, Polandia, Selasa, 1 Maret 2022. (Foto: AP)

Johnson sedang berada di sesi tanya jawab dengan wartawan di Kedutaan Besar Inggris di Warsawa ketika Daria Kaleniuk, seorang aktivis Ukraina dari Pusat Aksi Anti-Korupsi LSM mengatakan kepadanya bahwa Ukraina membutuhkan zona larangan terbang di wilayahnya.

“Perempuan Ukraina dan anak-anak Ukraina berada dalam ketakutan yang mendalam karena bom dan misil yang datang dari langit. Rakyat Ukraina dengan putus asa meminta Barat untuk melindungi langit kami,” kata Kaleniuk. Suaranya bergema penuh emosi saat menyampaikan pendapatnya tersebut.

Anak-anak Ukraina di tengah berkecamuknya invasi Rusia sebagai ilustrasi. (Foto: VOA)
Anak-anak Ukraina di tengah berkecamuknya invasi Rusia sebagai ilustrasi. (Foto: VOA)

“Inggris menjamin keamanan kami di bawah Memorandum Budapest sehingga Anda datang ke Polandia, Anda tidak datang ke Kyiv, Pak Perdana Menteri .. karena Anda takut.”

 

Inggris, bersama dengan sesama kekuatan nuklir seperti Amerika Serikat dan Rusia, adalah pihak yang menandatangani Memorandum Budapest 1994 di mana Ukraina menyerahkan senjata atomnya sendiri dengan imbalan jaminan keamanan.

Sebagai tanggapan, Johnson mengatakan bahwa “pemerintah Inggris tidak memiliki cukup kekuatan untuk memberikan bantuan … sesuai dengan yang Anda inginkan.”

“Implikasinya (zona larangan terbang) adalah bahwa Inggris akan terlibat dalam menembak jatuh pesawat Rusia, akan berperang langsung dengan Rusia. Itu bukan sesuatu yang bisa kita lakukan atau yang kita bayangkan,” tegasnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Mariinskyi di Kyiv, Ukraina, 23 Februari 2022. (Foto: AP)

BACA JUGA:

Presiden Zelenskyy: Ukraina ‘Dibiarkan Sendiri’ Lawan Rusia

Berbicara kepada Reuters setelah sesi tanya jawab, Kaleniuk mengutuk apa yang dia katakan sebagai penolakan Inggris untuk mendukung komitmen keamanan yang dibuatnya hampir tiga dekade lalu dan mengatakan zona larangan terbang sangat penting untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan ke pusat dan Ukraina timur.

“Anak-anak Ukraina duduk di tempat penampungan di pemboman dan Inggris serta Amerika Serikat meminta maaf (seraya mengatakan) bahwa pihaknya tidak akan berperang melawan Rusia, tidak akan melindungi langit kami … karena mereka hanya takut pada Perang Dunia Ketiga,” katanya.

“Jadi apa artinya jaminan keamanan ini? Tidak ada.” [ah/rs]

Sumber: VOA

Share :

Baca Juga

Internasional

PBB: Belasan Ribu Anak di Gaza Tewas Akibat Perang dan Kelaparan

Internasional

Bersepeda di Kampus AS Dorong Generasi Berwawasan Lingkungan

Internasional

Indonesia-Malaysia Tandatangani Perjanjian Pekerja Migran

Internasional

Tutup KTT ASEAN 2023, Jokowi: Indonesia Siap Bicara dengan Myanmar, Termasuk Junta Militer

Internasional

Presiden Ekuador Nyatakan Kondisi Darurat pasca Pembunuhan Capres Antikorupsi

Internasional

Laporan Partai Republik AS Sebut Virus Corona Bocor dari Laboratorium China

Internasional

Pakar Penyakit Menular AS Ingatkan Bahaya Varian Delta

Internasional

Perubahan Iklim Bikin Gurun Sahara Banjir, Pertama dalam 50 Tahun Terakhir
error: Content is protected !!