YOGYAKARTA – Pemilihan Umum Serentak yang jatuh pada 14 Februari 2024 tinggal menghitung hari lagi.
Menjelang itu, sekitar 100 orang yang tergabung dalam Front Jihad Islam DIY melakukan Istighosah Kebangsaan menuju Pemilu Damai, pada Kamis 08 Februari 2024.
Berbagai kegiatan seperti, silaturahmi, tausiah dan Do’a bersama juga digelar untuk mewujudkan pemilu 2024 yang aman, damai dan sejuk.
Istighosah Kebangsaan menuju Pemilu Damai dilaksanakan di DPP FJI yang bermarkas di Ds. Kersan Kel. Tirtonirmolo Kec. Kasihan Kab. Bantul, DIY.
Sebelum melakukan Istighosah Kebangsaan menuju Pemilu Damai, FJI DIY juga mengadakan kegiatan siraman rohani atau tausiah yang diisi oleh Ustad Umar Said, pembina FJI.
Dalam tausiah itu, Ustadz Umar Said berpesan agar para penerus generasi bangsa dalam hal ini FJI maupun Ormas Islam yang ada di Yogyakarta senantiasa dapat menjaga kerukunan dan toleransi dengan pemeluk agama lainnya, sehingga tercipta suasana damai, sejuk dan nyaman.
Ia juga berharap pada pemilu nanti masyarakat Yogyakarta dapat melakukan pencoblosan sesuai dengan hati nurani.
“Oleh karena itu saya berpesan kepada seluruh warga masyarakat Yogyakarta untuk berperan aktif dalam ajakan pemilihan umum damai yang tinggal 6 hari lagi,” tukas Ustadz Umar Said, pada Kamis 08 Februari 2024.
“Marilah kita menyambut pemilu serentak tahun 2024 dengan rasa syukur kepada Allah SWT karena masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan masa depan negaranya,” tambahnya.
Menurutnya, sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita turut andil untuk memberikan suara kita, pilih calon pemimpin yang terbaik, sesuai dengan hati nurani kita, dan semoga dapat membuat perubahan dan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
“Marilah kita manfaatkan momentum seperti ini, sebagai peningkatan silaturahmi tali antar sesama maupun dengan aparat dan pemerintah. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” tukas Ustadz Umar Said.
Setelah Tausiah yang diisi oleh Ustadz Umar Said, Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap pemilu 2024 damai, aman dan sejuk.
Adapun isi pernyataan sikap yang disampaikan oleh Ketua Umum FJI, Ustadz Darohman, sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Memasuki rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, berbagai narasi politik sudah bertebaran terutama di ruang-ruang digital.
Kalangan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas dan berbagai lapisan elemen masyarakat terus menyerukan dukungan untuk pemilu damai.
Dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya gejolak serta menjamin pelaksanaan pemilu yang damai, Front Jihat Islam Yogyakarta menyatakan komitmen untuk mendukung dan mensukseskan pemilu damai di Tahun 2024, sbb :
1. Kami berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
2. Kami berkomitmen mewujudkan situasi yang kondusif, aman dan damai untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang berkualitas dan berintegritas.
3. Kami berkomitmen melawan segala bentuk perbuatan yang dapat menimbulkan kegaduhan politik dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mendukung TNI/Polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif diseluruh wilayah Indonesia khususnya di Yogyakarta menjelang Pemilu 2024.
5. Menolak Pemakzulan terhadap Presiden yang dapat memperkeruh terlaksananya penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 yang aman dan damai.
Demikian komitmen ini kami sampaikan, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan Ridhonya kepada kita semua.
Wasalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kegiatan ditutup dengan do’a bersama untuk mewujudkan pemilu 2024 yang aman, damai dan sejuk, yang dipimpin oleh Ustad Umar Said selaku pembina FJI.
Sebagaimana diketahui pemilu 2024 meloloskan 3 pasangan calon, yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar Mahfud.
Dari 3 calon ini, adalah putra-putra terbaik bangsa Indonesia, oleh karenanya siapapun yang terpilih adalah berdasarkan kemauan rakyat Indonesia.
Dan, yang terpenting bagi bangsa Indonesia, baik itu sebelum atau pasca pemilu, rakyat Indonesia tetap rukum, hidup damai dan saling menghargai perbedaan.(r)