JAKARTA – Melihat peluang yang terbuka, PAN coba memanfaatkan kadernya berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta.
Ini sebagai dampak dari putusan Mahkamah Agung (MA) yang merevisi batas usia peserta pilkada, menjadi minimal 30 tahun saat dilantik.
Putusan MA ini menjadi karpet merah buat putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Sebab, banyak elit politik berpikir, dengan menggandeng putra Presiden Jokowi kemenangan bakal diraih.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengakui telah meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengusung Kaesang di Pilkada Jakarta.
Namun, saat ini Presiden Jokowi belum setuju.
“Tadi saya tanya sama bapak habis rapat, ‘Pak gimana kalau Kaesang maju Wagub Jakarta?’ ‘Waduh gitu, jangan Pak Zul’ katanya,” kata Zulhas ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Zulhas sendiri meyakini bahwa Kaesang adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.
Ia menyebut bahwa dibutuhkan pemimpin muda di masa sekarang.
Bahkan Zulhas kembali bertanya ke Jokowi bahwa aturan batas usia pencalonan kepala daerah sudah diubah oleh Mahkamah Agung (MA) menjadi 30 tahun saat dilantik.
Namun Jokowi, kata Zulhas, tetap bersikeras melarang Kaesang maju.
“Sekarang sudah bisa, Pak’, tadi saya bilang. ‘Iya, terus siapa yang anu’ katanya gitu, yang apa itu yang gugat, gitu yah,” ujar Zulhas.
“Sekarang sudah boleh, Pak. Digugat. ‘Jangan Pak Zul’. Kira-kira itu,” sambung dia menirukan ucapan Jokowi.
Meski begitu, Zulhas juga bercerita ke Jokowi bahwa PAN sudah mengusulkan agar Kaesang maju pada Pilkada Jakarta.
PAN ingin Kaesang maju dengan salah satu kadernya, yaitu Zita Anjani.
“Setahun lalu kalau tak salah. Waktu itu memang karena masih lama itu kan, ‘Yang muda-muda, Pak, Kaesang sama Zita’ misalnya saya bilang begitu waktu itu,” katanya.
“Enggak bisa, Pak Zul (kata Jokowi) Kaesang kan anu, sudah lah biar itu dulu, kira-kira begitu,” sambungnya.
Adapun sebelumnya, Kaesang sempat didorong untuk berpasangan dengan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, Budi Djiwandono di Pilkada Jakarta.
Namun, Budi telah menyatakan tetap diminta Prabowo untuk berada di DPR RI.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan pihaknya memiliki beberapa nama yang bisa diusung di Pilkada Jakarta.
Selain putrinya, Zita Anjani, ada juga Eko Patrio dan Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu.
Namun, Zulhas tampaknya lebih condong kepada putrinya, Zita Anjani.
Menurut Zulhas, selain Pilkada Jakarta, PAN juga mengincar Pilkada Jawa Barat (Jabar).
Untuk Pilkada Jabar, PAN mengusung dua kadernya untuk dipilih salah satu yakni Bima Arya dan Desy Ratnasari.
“Pilkada Jabar Bima Arya, Desy Ratnasari orang-orang hebat kan, iya keren-keren orang PAN,” ucapnya.
Menurut Zulhas, meski sudah mempunyai nama-nama yang berpotensi maju di Pilkada Jabar dan Jakarta, partainya masih membutuhkan partai lain untuk berkoalisi.
“Iya tapi kan nanti tergantung pasangannya, koalisinya kan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menanggapi terkait namanya yang masuk ke bursa pemilihan Gubernur Jakarta.
Zita Anjani mengatakan, dirinya menyerahkan semuanya kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sekjen PAN Eddy Soeparno pernah mengatakan, bahwa pihaknya ingin memajukan Zita Anjani untuk Pilkada Jakarta, dengan mendampingi Ridwan Kamil (RK).
PAN menyatakan dukungannya terhadap kombinasi ini, merasa bangga jika kader partainya dapat bertarung dalam Pilgub Jakarta.
“Dan rasanya kok cocok kalau (Zita Anjani) disandingkan dengan mas RK ya,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.
“Apalagi ini kan tokoh muda dua-duanya. Muda, progresif, yang dibutuhkan DKI, biar lincah pergerakannya,” lanjut Eddy di sela-sela open house Idul Fitri Ketum PAN Zulkifli Hasan (10/4/2024).
Meskipun belum ada keputusan resmi dari partai, Zita Anjani menyambut positif peluang untuk berpasangan dengan RK.
Menurutnya, RK cocok sebagai calon gubernur DKI karena keakraban, dukungan terhadap generasi muda, dan pesonanya.
Meskipun belum ada keputusan pasti dari PAN, Zita Anjani yang mengaku belum tahu siapa calon yang bakal diusung PAN untuk Jakarta mengomentari sosok RK yang menurutnya tepat menjadi calon gubernur Jakarta.
“Kalau pak RK sih cocok ya jadi calon gubernur Jakarta. Karena selain gaul, pro ke anak muda juga, dan juga ganteng,” kata Zita.
Pada saat sama, PAN menghormati keinginan Golkar mengusung RK di Pilkada Jawa Barat.
“Jakarta aja lah. Kayaknya Jakarta membutuhkan pak RK deh, biar lebih banyak humornya di Jakarta,” harap Zita.
Dukungan dari PAN tetap akan diberikan jika RK memutuskan untuk berpasangan dengan Zita di Pilgub Jakarta.
Zita juga dengan mantap mengaku siap jika dengan track record yang dimilikinya, ditugaskan partai mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
“Kalau saya dipercaya partai, itu wajar, sebab saya bagian dari partai dan sudah memiliki track record yang bisa dilihat,” ucapnya.
“Tapi yang penting apakah rakyat percaya saya. Jika memang diberi kesempatan oleh rakyat, saya siap mengemban tanggung jawab itu,” imbuh Zita.
“Apalagi bersama Kang Emil yang memang juga sudah punya pengalaman membangun kota, dan saya yang kenal Jakarta, kami bisa jadi kombinasi golongan muda yang bisa makin majukan Jakarta nantinya,”pungkasnya.
Sumber: Warta Kota Live