Home / Politik

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:45 WIB

Resmi! Ini Alasan Airlangga Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar

JAKARTA — Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin partai. Hal tersebut disampaikan Airlangga melalui siran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (11/8/2024).

Airlangga menyatakan pengunduran dirinya tersebut resmi pada Sabtu 10 Agustus 2024 malam. Airlangga mengaku mundur untuk mempertahankan keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas selama transisi pemerintahan.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar,” begitu kata Airlangga dalam siaran pers video yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (11/8/2024).Airlangga Hartarto menjadi ketua umum partai Golkar sejak 2017. Pada Musyawarah Nasional (Munas) 2019, menguatkan kembali dirinya untuk tetap menjadi ketua umum sampai 2024. Kepemimpinan Airlangga di partainya itu, rencananya akan berakhir pada Desember 2024 mendatang.

Baca juga  Anis Matta : Runtuhkan Tembok Dan Bangunlah Jembatan Bersama Untuk Indonesia

Namun sejak beberapa bulan lalu, memang muncul desakan dari internal agar Partai Golkar segera melaksanakan Munas Luar Biasa untuk regenerasi kepemimpinan.

Tak pernah ada ketua umum Partai Golkar mengundurkan diri sejak era reformasi.. baca di halaman selanjutnya

Kabar Airlangga mundur beredar sejak Ahad (11/8/2024) pagi di kalangan wartawan. Pesan berantai beredar cepat di grup WA wartawan terkait mundurnya Airlangga. Namun, tidak terverifikasi siapa pengirim pertama pesan berantai tersebut.

“Ijin lapor Tum, AH mundur dari Ketum PG dan akan disampaikan dlm rapat Pleno PG hari selasa sore, 13 Agustus 2024 sekaligus menentukan jadwal Munas di bln Agustus 2024,” begitu isi laporan mundurnya Airlangga tersebut.

Baca juga  Anis Matta Puji Daya Tahan UMKM Bali Terhadap Terpaan Krisis

Sejak era reformasi, Partai Golkar silih berganti dipimpin para tokoh penting. Periode 1998-2004, partai beringin di bawah komando Akbar Tandjung. Kemudia dilanjutkan Jusuf Kalla untuk periode 2004–2009.

Golkar kemudian dipimpin Aburizal Bakrie pada 2009–2014. Kemudian dari 2014-2016, terjadi dualisme antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Dari 2016-2017, Golkar dipimpin Setya Novanto. Setelah itu, Airlangga Hartarto memimpin Golkar sampai saat ini.

Dari semua ketua umum Partai Golkar sejak era reformasi tersebut, tak ada satupun yang pernah mengundurkan diri di tengah jalan. Setya Novanto saat itu terpaksa turun dari ketua umum karena kasus korupsi.

Sumber: REPUBLIKA

Share :

Baca Juga

Politik

Ini Elektabilitas Tiga Pasang Capres-Cawapres Menurut Survei Terbaru LSI Denny JA

Politik

Anies Ungkap Isi Pertemuan dengan Panglima TNI Andika Perkasa

Politik

Nasdem Pastikan Kaesang, Bobby dan Sohibul Jadi Kandidat di Pilkada 2024

Politik

Munaslub Ditutup, Ini Lima Poin Pernyataan Politik Partai Golkar

Politik

Wapres Sebut Covid Dipakai untuk Picu Distrust ke Pemerintah

Politik

Fahri Hamzah Dorong KPU Buat Forum Adu Gagasan 17 Parpol Peserta Pemilu 2024

Politik

Pemilu 2024: KPU tetapkan tiga pasangan capres-cawapres bertarung dalam Pilpres, apa saja visi dan misi mereka?

Politik

Syarif Abdullah Alkadri Lantik DPD-DPC Nasdem Kabupaten Landak
error: Content is protected !!