Home / Sawit Indonesia

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:59 WIB

Kementan Beri Sinyal Evaluasi Syarat 30% Modal Pendirian Pabrik Sawit Rakyat

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengakomodir usulan kalangan petani sawit untuk merevisi ketentuan pendirian pabrik sawit rakyat dalam Keputusan Dirjen Perkebunan Nomor 62/2023 mengenai Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit. Di dalam beleid itu, terdapat ketentuan petani wajib memiliki 30 persen modal kerja untuk investasi pabrik sawit petani.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Heru Tri Widiarto mengatakan pihaknya akan sangat terbuka terhadap pihak pihak terkait, termasuk APKASINDO untuk mendiskusikan hal-hal terkait regulasi soal sawit, khususnya yang menyangkut petani sawit mandiri.

“Tentu harapan kami dari Direktorat Perkebunan yang selama ini baik, tentu tetap bis akita jalankan dengan baik, cari solusi bersama. Termasuk pesan pesan Pak Ketum [Gulat Manurung], tolong dikaji ulang Pak Direktur yang 30 persen itu harus ada solusinya,” ujarnya saat menyampaikan pidato pembukaan Workshop Tata Kelola Sawit yang diselenggarakan APKASINDO di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (9/10). Kegiatan workshop ini didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca juga  Hadiri Pemakaman Praka Ida Bagus Putu Suwarman, Heri Saman : Seluruh jajaran DPRD Landak Turut Berduka Cit

Dia pun berharap agar APKASINDO sebagai asosiasi petani terbesar se-Indonesia mengambil peran yang sejajar dengan Kementan.

“Jadi tidak usah melihat struktur organisasi, saya masih seperti yang pak ketum kenal di Pekanbaru,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Heru juga menyoroti soal keberadaan Pabrik Kelapa Sawita tau PKS tanpa kebun yang harus ditata kembali.

“Tentu yang disampaikan pak Wamen apakah suatu wilayah itu memang betul betul memerlukan PKS baru. Kita harus lihat betul, supaya industri yang ada juga tidak terganggu. Karena saya yakin temen temen dari GAPKI dan temen temen Perkebunan, sejatinya sudah sepakat ya dengan temen temen APKASINDO, bahwa PKS tanpa kebun harus ditata. Secara aturan memang harus ada bahan dari kebun sendiri sebesar 20 persen. Itupun oleh pemerintah sudah dimudahkan dengan membolehkan 20 persen itu ditutupi dari kemitraan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum APKASINDO Dr. Gulat Manurung, C.IMA meminta Dirjenbun Kementan agar merevisi aturan yang mewajibkan petani sawit untuk menyediakan dana 30 persen dalam pendirian pabrik sawit rakyat.

Baca juga  KIB Ajak PDIP, PKB, dan Gerindra Bergabung dalam Koalisi Kebangsaan, Siapa Jadi Capresnya?

“Padahal, salah satu Pabrik Kelapa Sawit Arfak Sejahtera tidak sudah diresmikan oleh Wapres Ma’ruf Amin. Tapi karena ada regulasi yang menghalangi tidak jadi berdiri. Semoga dengan adanya Pak Dirjen baru bisa merevisi Perdirjenbun harus ada 30 persen wajib kita punya duit baru pabrik itu bisa didirikan,” ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Gulat mengungkap, jika ketentuan 30 persen tersebut sangat tidak mungkin disanggupi kelompok petani sawit Indonesia di manapun.

“[Misalnya] Kalau Rp100 miliar [biaya pendirian pabrik] dibantu BPDPKS berarti kita harus men-saving uang Rp30 miliar. Selama setahun tidak bisa dikotak-atik, terendap di bank setahun. Ini adalah ketidakmungkinan bagi kami petani sawit. Kalau kami punya Rp30 miliar kita tidak perlu minta ke BPDPKS. Kita agunkan aja ke bank, selesai masalah,” bebernya.

Sumber: Sawit Indonesia

Share :

Baca Juga

Kab Landak

Andreas Lani: Tuduhan Terhadap PT. SMS Tidak Berdasar Fakta

Sawit Indonesia

Harga TBS Kelapa Sawit Mitra Swadaya di Riau Periode 09 – 15 Oktober 2024

Sawit Indonesia

PTPN IV Regional III Wujudukan Swasembada Pangan Energi

Sawit Indonesia

Kuartal III-2024 DSNG Mencetak Laba Sebesar 868 Milyar Rupiah

Sawit Indonesia

Pj Gubernur Kalbar Meninjau Pabrik Pengolahan Briket dari Tandan Kelapa Sawit

Sawit Indonesia

Legislator Firman Subagyo Akan Lindungi Petani Sawit Melalui RUU Komoditas

Sawit Indonesia

Menko Luhut Dorong Digitalisasi Agar Penerimaan Negara dari Sawit Maksimal

Sawit Indonesia

Sorgum dan Sawit Jadikan Indonesia Swasembada Energi
error: Content is protected !!