Sengah Temila – Suasana malam di Gerbang Simpang Tiga Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, mendadak mencekam saat seorang warga ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka menganga di bibir, dagu, serta lebam di mata kiri. Jum’at (04/04/25), dinihari.
Peristiwa ini sontak mengundang tanda tanya besar: apakah ini murni kasus penganiayaan, atau ada motif tersembunyi di baliknya?
FAKTA-FAKTA DI LAPANGAN
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Puskesmas Pahauman, korban yang diketahui bernama Dahlur Ilham (24), warga Dusun Pook, Desa Saham, datang dalam keadaan terluka parah pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Ia segera mendapatkan penanganan medis setelah dibawa oleh seorang saksi mata bernama Bilbina Biuty (Pelajar SMP kelas IX) yang menemukan korban dalam keadaan mengenaskan.
Menurut keterangan Bilbina, yang juga merupakan kekasih korban, malam itu keduanya sedang dalam perjalanan menuju Dusun Keranji Birah, Desa Sebatih.
Saat tiba di gerbang simpang tiga Desa Saham, Dahlur meminta Bilbina untuk kembali ke rumahnya mengambil sandal, sementara ia menunggu sendirian di lokasi tersebut.
Namun, ketika Bilbina kembali, ia mendapati Dahlur sudah tergeletak dengan luka-luka di wajahnya.
ANALISA DAN DUGAAN
Pihak kepolisian dari Polsek Sengah Temila yang menangani kasus ini masih menyelidiki motif di balik kejadian tersebut. Sejumlah kemungkinan tengah dikaji:
1. Salah Paham yang Berujung Penganiayaan? Dugaan sementara, Dahlur yang sedang menunggu sendirian di lokasi sepi mungkin disalahpahami oleh warga yang melintas sebagai pelaku kejahatan seperti begal atau perampokan, sehingga ia menjadi sasaran tindakan main hakim sendiri.
2. Kisah Cinta yang Rumit? Tidak menutup kemungkinan bahwa kejadian ini berkaitan dengan perselisihan asmara.
Dahlur dan Bilbina diketahui menjalin hubungan, namun apakah ada pihak ketiga yang terlibat hingga memicu insiden ini? Ini masih menjadi tanda tanya besar.
3. Hubungan dengan Anak di Bawah Umur Mengingat status Bilbina yang masih berusia remaja dan bersekolah di SMP, muncul spekulasi mengenai apakah kejadian ini juga terkait dengan konflik sosial atau keluarga yang tidak menyetujui hubungan mereka.
LANGKAH APARAT KEPOLISIAN
Pihak Polsek Sengah Temila telah mengambil langkah cepat untuk mengusut kasus ini, antara lain:
Mendatangi korban di Puskesmas Pahauman untuk mendapatkan keterangan awal.
Mengumpulkan data dan identitas korban serta saksi.
Mencari saksi tambahan yang mungkin mengetahui peristiwa tersebut.
Kapolsek Sengah Temila juga telah menginstruksikan Unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut demi mengungkap fakta sebenarnya dari kejadian ini.
Kasus ini masih berkembang, dan masyarakat diimbau untuk tidak berspekulasi lebih jauh sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.
Polisi juga mengingatkan agar tidak main hakim sendiri jika menemui situasi mencurigakan di jalan, melainkan segera melaporkannya ke pihak berwenang. (One)