Home / Nasional

Selasa, 6 Juni 2017 - 11:34 WIB

Selamat, Polri Sabet Predikat WTP dari BPK untuk Ketiga Kal

 

Kapolri Jenderal Tito Karnavian yakin Polri telah mampu mengelola keuangannya sendiri. (Reuters/Darren Whiteside)

Jakarta, Landak News – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menyabet predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil pemeriksaan laporan keuangan tahun 2016. Predikat ini disabet oleh Polri untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan predikat WTP kembali diperoleh setelah Polri melakukan desentralisasi keuangan. Menurutnya, seluruh anggaran di kepolisian sudah dibagikan ke sekitar 1.300 satuan kerja di seluruh Indonesia.

“Anggaran sebanyak Rp73 triliun dan itu di Polri sudah terjadi desentralisasi pengelolaan keuangan. Jadi diserahkan kepada lebih dari 1.300 satuan kerja,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/6).

Baca juga  Pemerintah Pastikan Pilkada 27 Juni Libur Nasional

Dia menyatakan, predikat WTP membuktikan bahwa Polri mampu mengelola keuangan sendiri. Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun yakin predikat WTP akan mempengaruhi cara pandang pemerintah terhadap Polri.

Tito berharap, pemerintah memberikan hadiah terhadap Polri atas predikat WTP yang diperoleh dari BPK ini.

“Kami harap ke depan bisa mendapatkan reward dalam bentuk misalnya tunjangan kinerja yang lebih baik, anggaran lebih baik dalam kepentingan perbaikan keuangan,” kata Tito.

Di tempat yang sama, Anggota 1 BPK Agung Firman Sampurna mengapresiasi cara pengelolaan keuangan Polri.

Menurutnya, penerapan desentralisasi keuangan di Polri membuat sistem pengawasan lebih jelas.

Baca juga  Selama Setahun, KontraS Catat 31 Vonis Hukuman Mati

“Dulu, Polri menggunakan apa yang namanya otorisasi internal. Jadi seluruhnya tersentralisasi sekarang sudah didesentralisasikan kepada satuan kerja yang ada. Dengan demikian, baik dari pelaksanaan anggaran maupun pengawasannya, yang dimaksud pengawasannya pertanggungjawaban lebih jelas,” kata Agung.

Ia juga mengapresiasi proses audit Polri pada 2016 yang dilakukan dengan metode pendekatan uji fungsi. Agung mencontohkan, dalam pengujian baju anti peluru, BPK dapat langsung menguji ketahanan baju tersebut secara langsung.

“Katanya tahan sampai berapa ditembak. Kami ambil satu, kami tembak,” ujarnya. (cnni)

Share :

Baca Juga

Nasional

Putra Bungsu Gubernur Khofifah Resmi Nonaktif dari Partai Demokrat Jawa Timur

Nasional

Pembatalan SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah Disesalkan

Nasional

Latihan Bersama ASEAN Dibuka, China Tegaskan Sikap atas Laut China Selatan

Nasional

PERJUANGAN Hotman Paris Terkabul, Sopir Bus Kecelakaan Tegal Resmi Dibebaskan: Sampai Nggak Tidur

Nasional

SoftBank Tidak akan Investasi di Proyek IKN

Nasional

Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia, Difoto Tanpa Busana Saat “Body Checking”

Nasional

Butuh 3 Tahun Persiapkan Kalimantan Jadi Ibu Kota RI

Nasional

Profil Frank Hoogerbeet, Ahli Seismik Asal Belanda, Meramal Bakal Terjadi Gempa Besar di Indonesia
error: Content is protected !!