Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa bersama sejumlah Kepala Daerah dari PDI Perjuangan menghadiri kegiatan peresmian patung Bung Karno putra sang fajar oleh ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, di simpang Herlingga, Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa, (6/6).
Blitar, Landak News – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa bersama sejumlah Kepala Daerah dari PDI Perjuangan menghadiri kegiatan peresmian patung Bung Karno putra sang fajar oleh ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, di simpang Herlingga, Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa, (6/6).
Bahkan mantan Anggota DPR RI dua periode itu mendapat kehormatan untuk duduk dideretan paling depan dari antara 6.000 kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia yang hadir.
Hal ini merupakan sebuah apresiasi yang tinggi dari Partai atas kinerja dan prestasi yang telah dicapai oleh wanita kelahiran Mempawah Kalbar, 35 tahun silam.
Terkait kehadirannya dalam peresmian Patung Bung Karno dan Ziarah dimakam sang Proklamator itu, Karolin mengakui, ini sebagai momen merefleksi jejak langkah Bung Karno dalam kehidupan berbangsa bukan hanya mengenai Pancasila tapi bagaimana pemikiran-pemikiran besarnya tentang Indonesia apalagi dengan kondisi Indonesia hari ini yang sedang mengalami ujian, “Begitu banyak kejadian di seluruh Nusantara itu yang membuat kita harus merefleksikan kembali bagaimana kita menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Indonesia hari ini. Dalam pidatonya di makam Bung Karno Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri secara tegas bahwa PDI Perjuangan akan berdiri paling depan untuk membela bangsa negara republik Indonesia demi keutuhan bangsa kita dan ini juga sekaligus merupakan suatu perintah bagi seluruh kader partai Dan kepala daerah yang hadir agar berani membela NKRI.” terang Kader PDI Perjuangan asal Kalbar itu.
Lebih lanjut Karolin menjelaskan, dalam pidato peresmian patung Bung Karno ke lima di Blitar, bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri menekankan untuk memahami betul Pancasila itu. Karena catatan sejarah menunjukan Bung Karno dalam satu periode itu pemikirannya sosoknya sejarahnya itu mengalami korban politik coba untuk dihilangkan.
“Nah, generasi yang hari ini terutama dalam jajaran pemerintahan, TNI dan Polri, mungkin saja tidak mendapatkan informasi yang benar tentang Pancasila dan Bung Karno, karena itu, tugas kita semua untuk kembali mengingatkan bangsa Indonesia bahwa tanpa proklamasi-nya Bung Karno, Indonesia tidak ada, kita tidak akan bisa Seperti sekarang ini.” terang dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu.
Dijelaskan Karolin pula, sudah menjadi kewajiban untuk mengingatkan kembali generasi muda, bahwa memerdekakan Indonesia itu bukan sesuatu yang mudah, karena melewati berbagai proses yang begitu panjang termasuk bagimana dahulu Indonesia itu diupayakan untuk menjadi negara Islam, tetapi sejarah menunjukan bahwa itu tidak berhasil.
“Pancasila-lah yang berhasil merekatkan bangsa ini oleh karena itu, Ibu Megawati berpesan agar kita itu selalu berfikiran jernih dan logis dalam menyikapi persoalan-persoalan kebangsaan hari ini, jadi apa yang saya lalui hari ini dan kemarin merupakan cambuk bagi saya untuk meneruskan apa yang menjadi perjuangan Bung Karno dan generasi awal yang memerdekakan Indonesia supaya Indonesia ke depan semakin lebih baik dan tetap ada di atas muka bumi,” pungkas Perempuan yang disebut-sebut sebagai calon kuat Gubernur Kalbar 2018 itu. (R)