Home / Kalbar

Selasa, 13 Juni 2017 - 21:44 WIB

Gubernur Cornelis Kunjungi Kesulthanan Sambas

Gubernur Kalbar Cornelis mengunjungi Istana Kesulthanan Sambas, Senin (12/6). Di Istana, diterima Pangeran Ratu Kesulthanan Sambas Raden Mochammad Tarahan Bin H. Raden Winata Kesuma, Pewaris Tahta Kesulthanan Alwatzikhoebillah Sambas, didampingi Sekretaris Kesulthanan Sambas Urai Riza Fahmi.

Sambas, Landak News – Sebelum silaturahmi safari Ramadhan di  Aula Kantor Bupati Sambas, Gubernur Kalbar Cornelis mengunjungi Istana Kesulthanan Sambas, Senin (12/6). Di Istana, diterima Pangeran Ratu Kesulthanan Sambas Raden Mochammad Tarahan Bin H. Raden Winata Kesuma, Pewaris Tahta Kesulthanan Alwatzikhoebillah Sambas, didampingi Sekretaris Kesulthanan Sambas Urai Riza Fahmi.

Ketika masuk teras istana, Cornelis kagum dengan arsitektur dan bahan bangunan istana yang masih kokoh dari kayu ulin. Urai Riza Fahmi langsung menunjukan bahwa masih ada Pantak Dayak yang dibuat pada waktu penobatan salah satu Sulthan Sambas jaman dahulu. Bahkan Cornelis meminta supaya didokumentasikan dan dijaga, karena prasasti tersebut adalah bukti sejarah bahwa suju dayak juga ada andil dalam pembangunan Keraton Sambas, walau harus .

Baca juga  Pemuda Kalbar Semakin Solid Memenangkan Karolin-Gidot

Mantan Bupati Landak itu kemudian dipersilakan masuk oleh Sulthan Sambas untuk melihat-lihat prnamen dan peninggalan Keraton Sambas sambil mendengar penjelasan Sulthan Sambas dan Sekretaris Sulthan.

Gubernur berpesan kepada pewaris Tahta Kesulthanan Sambas agar tetap melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya Kesulthanan Sambas. “Ini bukti sejarah bahwa kita juga pandai ngurus negara,” ujar Cornelis.

Bahkan orang nomor satu di Kalbar itu meminta supaya Sulthan Sambas yang belajar Ilmu Sejarah di salah satu perguruan tinggi di Bandung Jawa Barat agar menulis tentang bagaimana asal mula berdirinya Kesulthanan Sambas, bagaimana sampai ada Pantak Dayak di dua tiang pagar pintu masuk Istana, sampai di mana peta wilayah. kesulthanan Sambas .

Cornelis bahkan meminta supaya Sulthan mencari data-data sejarah Kerajaan Sambas sampai ke Negeri Belanda.

Kesultanan Sambas adalah kesultanan yang terletak di wilayah pesisir utara Provinsi Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Kalimantan dengan pusat pemerintahannya adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus pemerintahan dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama “Sambas” di wilayah ini paling tidak telah berdiri dan berkembang sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pada masa itu rajanya bergelar “Nek”, salah satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, pada sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas ini tidak mau mengangkat raja lagi. Pada masa kekosongan pemerintahan di wilayah Sungai Sambas inilah kemudian pada awal abad ke-16 M (1530) datang serombongan besar orang-orang dari Pulau Jawa (sekitar lebih dari 500 orang) yaitu dari kalangan Bangsawan Kerajaan Majapahit yang masih beragama Hindu, yaitu keturunan dari Raja Majapahit sebelumnya yang bernama Wikramawardhana. (R)

Share :

Baca Juga

Kalbar

Masyarakat Jawa di Sengah Temila Siap Menangkan Karolin-Gidot

Kalbar

Bupati Minta Pacu Pembangunan di Tiga Triwulan Awal

Kalbar

SMAN I Pontianak Masuk Penilaian Sekolah Sehat

Kalbar

Untan Gandeng Korsel, Kembangkan Limbah Cair Sawit Sumber Energi

Kalbar

Bupati Kapuas Hulu Dampingi Anggota DPR RI Tinjau Jalan Nanga Era-Batas Kaltim

Kalbar

Meraih Mimpi Masa Depan Melalui Beasiswa Kartu Indonesia Pintar

Kalbar

Polisi Sanggau Bantu Warga Nyasar

Kalbar

RAPI Buka Posko Peduli Banjir di Kalbar
error: Content is protected !!