Secara simbolis, peletakan batu pertama dilakukan Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Sabtu (24/06/17).
NGABANG, LANDAK NEWS – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) saat ini.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus Sekolah Tinggi Teologi (STT) Makedonia Plasma V, Ngabang, Sabtu (24/6/17).
“Pendidikan merupakan sebuah proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki peran dominan dalam kehidupan manusia. Hasil yang kita inginkan dalam proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan jaman dan pembangunan. Pendidikan juga adalah suatu proses penanaman nilai-nilai, yang kemudian nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja nyata,” papar Karolin.
Menurut perempuan kelahiran mempawah 35 tahun silam itu, seseorang yang dikatakan hebat dan sukses itu adalah sosok yang selalu mampu menempa dirinya dengan berbagai tantangan yang dihadapi. Sama halnya dengan upaya yang dilakukan Yayasan Makedonia yang telah mengambil langkah berani untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Landak melalui pendidikan agama.
“Untuk bisa menjadi hebat, untuk bisa menjadi sukses semua manusia harus diberikan tantangan terus menerus. Tanpa tantangan kita tidak akan mungkin bisa menjadi besar. Sama halnya juga dengan yayasan ini, menantang diri sendiri untuk membangun STT dengan biaya 5 miliar lebih, saya kira belum tentu kalau kita tunggu duitnya cukup, saya kira tidak akan dibangun, but we have to start. Langkah pertamalah yang menjadi sangat penting, oleh karena itu peletakkan batu pertama ini juga menandai semangat kita bersama, menandai juga langkah kita bersama semoga kedepan STT ini, Yayasan ini memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi Masyarakat di Kabupaten landak. Pada prinsipnya, kita sangat mendukung kegiatan yang ada disini,” katanya.
Berkenaan dengan situasi Indonesia saat ini, mantan anggota DPR RI yang telah menjabat selama dua periode ini mengatakan bahwa pentingnya membuka ruang diskusi antar umat beragama dan menanamkan kembali nilai-nilai pancasila dalam pendidikan formal yang telah dihapus untuk membentuk karakter anak bangsa yang toleran, nasionalis dan berkebangsaan yang hebat.
Terkait dengan situasi indonesia saat ini, mungkin di Landak kurang terasa, tetapi di Jakarta sangat terasa, situasi mencekam, situasi kebathinan yang tidak nyaman itu muncul dalam suasana kehidupan kita berbangsa dan bernegara, saya kira tidak ada obatnya selain kita memperbanyak ruang dialog, berdiskusi, komunikasi dan silaturahmi antar umat beragama dan golongan harus kita tingkatkan dan menjadi pelajaran kita, jangan sampai kita lupa membekali anak-anak kita, generasi penerus bangsa kita dengan wawasan kebangsaan. Inilah yang menjadi akar persoalan ketika P4 itu dihapuskan. Kemudian kita dalam proses pergumulan bangsa ini agak melupakan (mungkin) penanaman nilai-nilai pancasila dalam proses anak-anak ini tumbuh besar,” ungkap Karolin. (Iwan)