Bupati Landak dr. Karolin menanam padi perdana pada program cetak sawah tahun 2017, di Dusun Abek Desa Kayuara Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak Kalbar Rabu (20/09). (Foto: Tim Liputan)
MENYUKE, LANDAK NEWS – Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mengajak masyarakat bersyukur atas perhatian pemerintah melalui program cetak sawah dengan membuka lahan baru.
“Lahan ini sudah lama tidak di gunakan dan adapun digunakan sekali kali namun sering gagal, karena memang kontur tanahnya tidak dapat di kerjakan secara manual sehingga petani di sini kesulitan untuk bisa mendapat hasil panen yang baik, ” kata bupati, saat tanam perdana padi di lahan Cetak Sawah Tahun 2017 di Dusun Abek Desa Kayuara Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak Kalbar Rabu (20/09).
Tanam perdana padi di lahan cetak sawah Tahun 2017 itu dengan tema “Ayo tanam padi di lahan cetak sawah tambah rejeki hidup bertuah”, tersebut di ikuti Kolonel Ivo Irianto Betekeneng Kalakgiat Kalbar,
Kadistan, BP2K Menyuke, Danramil Menyuke, Danrem, Dandim XII Tanjungpura, Camat Menyuke, Kapolsek Menyuke, Kades Kayuara dan para petani.
Menurut mantan anggota DPR RI dua periode itu, program cetak sawah adalah program yang digagas Presiden bekerjasama dengan TNI, sehingga TNI juga terlibat dalam proses untuk menjaga ketahanan pangan.
“Oleh karena itu kita bersyukur bapak Presiden pemikirannya luar biasa. Tujuan cetak sawah ini supaya kita bisa hidup lebih baik, ” katanya.
Untuk penanaman pertama, lanjut Karolin, para petani mendapat bantuan benih, tetapi yang berikutnya petani jangan minta lagi, tetapi kalau lahannya terkena banjir.
“Lapor ke kita, sehingga kita bisa bantu lagi. Selain kita bersyukur, kita juga menjalaninya dengan baik. Makanya kepada dinas kita harapkan sungguh-sungguh melakukan perivikasi terhadap permohonan-permohonan cetak sawah yang ada masuk ke pemerintah Landak. Yang dikasi itu benar-benar perlu dan bisa dikerjakan, jangan sampai ditempat yang tidak memungkinkan di paksakan sehingga keberhasilan program cetak sawah ini di pertanyakan, ” ingatnya.
Ketika di pertanyakan, yang rugi siapa, rakyat juga, kalaulah Kalbar dapat 16 ribu hektar cetak sawah Tahun 2016, 2017 berkurang hanya 6 ribu hektar.
‘Saya kira ini memang kerugian kita semua, tetapi apa boleh buat kondisi di lapangan memang mengalami banyak kesulitan, karena cetak sawah bukan persoalan yang gampang,” kata Karolin.
Sebagai gambaran, tambah ibu dua anak ini, Kabupaten Landak merupakan salah satu lumbung pangan khususnya padi sawah di provinsi kalimantan Barat, dengan peningkatan luas areal panen pada tahun 2016 seluas 17.627 hektar.
“Kabupaten Landak adalah penyumbang produksi padi kedua dari kabupaten Sambas. Terwujudnya kabupaten Landak, mandiri, maju dan sejahtera sehingga dapat diwujudkan, ” jelasnya.
Bupati berharap agar komunikasi, koordinasi dan sinerji antar lembaga bisa terus ditingkatkan sehingga program yang ada sekarang sungguh-sungguh dapat dilaksanakan dan dapat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sementara itu, Brigjen Arif Susilo Tim Wases AD mengatakan, wilayah Kalimantan Barat Tahun 2061 cetak sawah hanya 16 ribu hektar, tetapi sekarang tersedia lahan hanya 6.500 hektar.
“Kita harus bisa targetkan Tahun depan kalau bisa 50 ribu hektar untuk lahan yang bisa di percepat cetak sawah,” harapnya.
Sehingga kelompok-kelompok tani itu bisa menyiapkan betul-betul cetak sawahnya.
Ia mengharap bupati mampu menyiapkan lahan yang lebih banyak lagi, karena target cetak sawah di Kalimantan Barat turun sangat drastis sekali lebih dari 50 persen dari 16 ribu tahun 2016, sekarang hanya 6.500 hektar.
“Tahun depan lewat pacuan Dinas Pertanian mampu 50 ribu hektar lebih baik lagi, sehingga kemakmuran rakyat di wilayah Kalimantan Barat ini bisa tercapai, ” tukasnya.
Oleh: Tim Liputan