PONTIANAK, LANDAKNEWS- Sejumlah pedagang di Taman Akcaya Pontianak khususnya eks pedagang Taman Alun Kapuas, menyampaikan aspirasi mereka kepada calon gubernur Kalbar Karolin Margret Natasa, Jumat (8/6/2018) malam.
Berkunjungi ke taman yang berada di Jalan Sultan Syahrir Pontianak di waktu ramai-ramainya pengunjung, tiba-tiba saja Karolin dihampiri banyak pedagang yang rupanya ingin menyampaikan keluh kesah mereka. Karolin pun menyambut baik para pedagang.
Edward, perwakilan eks pedagang Taman Alun Kapuas yang kini berdagang di Taman Akcaya mengungkapkan bahwa para pedagang menginginkan pemerintah memperhatikan nasib mereka.
“Supaya kami dipandang oleh pemerintah, supaya kami diberi legalitas yang jelas tempat usaha kami,” ujarnya.
Sekitar 300-an eks pedagang Taman Alun Kapuas, harus rela hilang mata pencahariannya setelah mereka diusir oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk tidak lagi berjualan di Taman Alun Kapuas yang saat itu dilakukan pemugaran.
Pernah dijanjikan bisa kembali berdagang, tapi nyatanya para pedagang cuma dibohongi oleh pemerintah setempat. Bahkan, pedagang sebanyak itu harus menanggung imbas dari pengusiran. Ada yang harus jual rumah karena tak mampu membayar pinjaman ke bank untuk modal berdagang.
“Rumah saya disita bank,” kata eks pedagang Taman Alun Kapuas lainnya, Jumadi.
Jumadi mengungkapkan, lama menjadi pedagang di Taman Alun Kapuas yang dulunya disebut Korem, hanya di kepemimpinan wali kota Pontianak yang sekarang inilah dirinya merasakan betapa ‘jahatnya’ pemerintah terhadap masyarakat kecil.
“Dari pemerintah ke pemerintah, baru kali ini nasib saya tidak terperhatikan. Selalu mendapat gusur, gusur dan gusur,” katanya.
“Saya berharap kepada pemerintah yang baru nantinya, dengan sangat mohon diperhatikan dan bagaimana lah layaknya saya mencari rejeki,” imbuh Jumadi yang baru saja kehilangan pekerjaannya sebagai juru parkir di Taman Akcaya, karena diserobot oleh pihak ketiga.
Baik Edward, Jumadi maupun eks pedagang Taman Alun Kapuas lainnya berharap kepada Karolin, apabila terpilih menjadi Gubernur Kalbar nantinya dapat memperhatikan nasib para pedagang kecil.
Karolin merupakan calon kepala daerah satu-satunya di Kalbar yang mau bertemu dan mendengarkan keluh kesah para eks pedagang Taman Alun Kapuas. Bagi Karolin, sebagai kepala daerah seharusnya bisa mengayomi masyarakatnya, bukan sebaliknya menggusur.
Karolin mengatakan, apabila dirinya dipercaya memimpin Kalbar, maka ringan tangan melakukan penggusuran tidak akan dilakukannya.
“Kalau kita jadi pimpinan provinsi, tentu gusur menggusur kita hindari sedapat mungkin. Kita komunikasi,” kata Karolin.
Apabila dipercaya menjadi gubernur dan wakil gubernur bersama Suryadman Gidot, Karolin siap menjadi pemimpin Kalbar yang mampu mewujudkan rasa aman bagi setiap masyarakat.
Penulis: Tim Liputan
Editor: One