JAKARTA – Presiden Joko Widodo belum berencana mencari pengganti Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra usai mundur sebagai staf khusus beberapa waktu lalu.
Belva diketahui mengundurkan diri pada 22 April lalu usai polemik Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja.
Tak lama setelah itu, Andi juga mengundurkan diri usai menyurati camat terkait kerja sama dukungan relawan Amartha, perusahaan miliknya, dalam menanggulangi Covid-19.
“Sampai saat ini belum ada rencana dari presiden untuk mengangkat stafsus baru,” ujar Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (27/4).
Ari mengatakan, Jokowi saat ini masih fokus pada penanganan Covid-19 yang tak kunjung usai di Indonesia. Di sisi lain, pengangkatan stafsus sepenuhnya menjadi kewenangan presiden.
“Pengangkatan stafsus presiden adalah kewenangan penuh presiden yang disesuaikan dengan kebutuhan beliau menjalankan tugas-tugas kepresidenan,” katanya.
CEO Ruangguru Belva dan CEO Amartha Mikro Fintek Andi merupakan bagian dari tujuh stafsus milenial yang ditunjuk Jokowi pada November 2019. Namun, keduanya mengundurkan diri usai polemik yang muncul di masyarakat.
Jokowi sendiri disebut telah menerima dan memahami pengunduran diri Belva dan Andi. Ia meyakini keduanya akan sukses di bidangnya masing-masing meski tak lagi menjabat sebagai stafsus. (CNNI)