Home / Kalbar

Kamis, 14 Mei 2020 - 16:04 WIB

65 Kepala Daerah Tidak Serius Menangani COVID-19, Cornelis : Mereka Tidak Memikirkan Rakyatnya

LANDAK – Pada tanggal 08 mei 2020 Mentri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ada 65 kepala daerah yang belum memfokuskan APBD untuk Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) 4 kepala daerah diantaranya dari Provinsi Kalimantan Barat.

Terkait hal ini Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Drs. Cornelis, MH angkat bicara bahwa Menteri Keuangan membuat pernyataan seperti itu tidak sembarangan, sudah melihat data terlebih dahulu dan melihat APBD, sehingga postur APBD yang sudah di intruksikan oleh Pemerintah Pusat kepada kabupaten/kota maupun provinsi untuk fokus dalam rangka menangani Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia.

“Kalau masih ada kepala daerah tidak peduli terhadap nyawa manusia atau nyawa rakyatnya, hal ini sangat tidak masuk akal, cara berpikirnya itu bagaimana. Sedangkan petunjuk dari pemerintah pusat itu sudah ada, baik dari Presiden RI, Badan Nasional Penangulangan Bencana, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri,” Tukas Cornelis Saat ditemui dikediamanya Kamis 14 Mei 2020.

Baca juga  Wujudkan Prajurit Kodam XII/Tanjungpura Disiplin, Jago Tembak, Jago Bela Diri, Jago Perang dan Memiliki Fisik Prima

Kepala Daerah yang belum memfokuskan APBDnya untuk penanganan COVID-19 ini Sambung Cornelis, Perlu dipertanyakan untuk menyelamatkan rakyatnya, apakah mau membiarkan rakyatnya terkena COVID-19, bagaimana cara berfikir seorang pemimpin.

“Kalau pemimpin mementingkan kepentingan rakyat tentu segera merubah postur APBDnya untuk kepentingan penangulangan bencana COVID-19, Bencana yang kita hadapi saat ini adalah bencana Nasional yang sudah di umumkan oleh Presiden” Tegas Cornelis.

Ia juga menyampaikan bahwa apa saja yang di ajukan oleh pemerintah dalam hal penanganan COVID-19 ini DPR RI tidak pernah menghambat, termasuk merubah APBN dan pemotongan angaran.

“Jangan ada perdebatan panjang-panjang demi keselamatan rakyat dan demi kelancaran pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia, karena negara dibentuk ini untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan itu ada di dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sekali lagi saya katakan, saya tidak mengerti kenapa pemimpin-pemimpin kita di daerah kok berfikirnya tidak untuk kepentingan keselamatan rakyat,” Ujar Cornelis.

Baca juga  Mahasiswa IAIN Pontianak Kesalkan Aksi Demo Di Kejari Pontianak Dan Cemarkan Nama Kampus

Anggota Komisi II DPR RI yang juga Pernah menjabat Gubernur Kalimantan Barat 2 Periode itu tidak lupa berpesan kepada 4 kepala daerah dari Provinsi Kalbar untuk segera merevisi APBDnya bersama DPRD dan meminta petunjuk Gubernur supaya fokus untuk mengatasi Wabah COVID-19 ini.

“Karena Wabah COVID-19 ini sangat berbahaya dan rawan, penularanya begitu cepat, penyakitnya sangat ganas dan sampai pada saat ini obat atau vaksinya belum ditemukan di muka bumi ini dan yang terserang COVID-19 ini Bukan hanya Indonesia, tetapi hampir seluruh Dunia, maka kepala daerah harus segera melakukan revisi APBD nya,” Jelas Cornelis.

Untuk diketahui 4 kepala daerah di Provinsi Kalimantan Barat yang belum menfokuskan APBDnya dalam Penanganan Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) adalah Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang.

Penulis: MC

Share :

Baca Juga

Kalbar

Masyarakat Pontianak Minta Karolin Benahi Palayanan Kesehatan

Kalbar

Persidangan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Desa (DD) Desa Kedama Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Landak Tahun Anggaran 2018, 2019, dan 2020 Agenda Pembacaan Tuntutan

Kalbar

Penyelenggara Pilkada Harus Profesional

Kalbar

Festival Danau Sentarum Kembali digelar Oktober Mendatang

Kalbar

Bangun Olahraga Dengan Digitalisasi Data

Kalbar

Rapat Persiapan Pembangunan MPP di Sintang

Kalbar

Safari Ramadhan Sambas 2017, Cornelis Ingatkan Waspadai Aliran Sesat

Kalbar

Pangdam XII/Tpr ; TNI Bangga Kepada Pemuda Kalbar dan Kalteng
error: Content is protected !!