Home / Kalbar

Selasa, 15 September 2020 - 09:12 WIB

Eco Farming Pupuk Organik Super Aktif

DUNIA  pertanian khususnya dibidang pupuk dari hari ke hari mengalami perkembang sangat luar biasa.

Berkat kemajuan zaman dan teknologi telah hadir pupuk ECO FARMING pupuk Organik Super Aktif.

Pupuk  ini hasil penelitian ahli pertanian lebih dari 8 tahun telah teruji dan terbukti ECO FARMING mampu mengembalikan kesuburan tanah, menjadikan tanaman sehat dan produktif serta ramah lingkungan.

Formula ECO FARMING, memilki nutrisi lengkap kebutuhan tanaman dan bakteri positif (decomposer) untuk Restorasi Kesuburan Tanah sehingga mendekati syarat Agroekosistem Ideal.

Eco Farming adalah pupuk atau nutrisi berbahan organik super aktif yang sudah mengandung unsur hara lengkap sesuai kebutuhan tanaman juga dilengkapi dengan bakteri positif yang akan menjadi biokatalisator dalam proses memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia dalam rangka mengembalikan kesuburan tanah.

Eco Farming dapat menekan kebutuhan pupuk lainnya sampai 25%, bahkan 0% sehingga bisa menjadi alternatif pengembangan produksi pertanian sehat ramah lingkungan menjadi lebih praktis, efektif, efisien dan ekonomis (menghemat biaya pemupukan).

Manfaat Utama ECO FARMING:
*TANAH*
1. Mengembalikan kesuburan dan ekosistem di dalam tanah
2. Meningkatkan unsur hara dalam tanah
3. Mengurai residu zat kimia dari penggunaan pupuk kimia dari tanah
4. Menormalkan pH tanah (pH 7)
5. Menghidupkan kembali organisme dan  mikroorganisme dalam tanah
6. Memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah.

*Tanaman*
7. Memberikan daya tahan yang lebih kuat (Imunitas) pada tanaman dengan suplay keseimbangan unsur hara.
8. Mengoptimalkan hasil produksi pertanian
9. Mempercepat masa panen tanaman
10. Meningkatkan kualitas hasil panen
11. Menjadikan tanaman normal, sehat dan produktif.

*Petani*
12. Menghemat biaya produksi (khususnya pupuk dan pestisida)
13. Alternatif pemupukan berimbang
14. Mengurangi pemakaian bahkan bisa menggantikan peran pupuk lainnya.

Apakah ECO FARMING Mengandung ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)?
Eco Farming New Formula pupuk organik super aktif bersifat promotor yang berarti pemacu atau pemicu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, jadi jelas sudah ada zat pengatur tumbuhan (ZPT) atau _Plant Growt Regulator_ (PGR) yang bersifat positif dan berbahan organik (non sintetis), yaitu Giberelin, Auksin dan Sitokinin.

*Giberelin* adalah jenis hormon pertumbuhan yang berfungsi:
✅ Untuk merangsang pembungaan secara serempak dan pembuahan
✅ Untuk merangsang pemanjangan batang tanaman dengan cara pembelahan sel.
✅ Untuk merangsang perkecambahan benih atau biji tanaman dengan cara mematahkan dormansi benih.

*Auksin* adalah jenis hormon pertumbuhan yang berfungsi:
✅ Meningkatkan sintesis protein
✅ Merangsang pembelahan dan pengembangan dinding sel (perpanjangan batang dan akar serta pembentukan buah)
✅ Merangsang *Partenokarpi* yaitu kondisi dimana terbentuknya buah tanpa pembuahan ( _polenisasi_ )
✅ Merangsang dominasi apikal (tunas atas). Apabila dilakukan pemangkasan atau pemotongan pada ujung tunas batang maka akan tumbuh tunas lateral baru pada ketiak daun (tunas samping)

*Sitokinin* adalah jenis hormon pertumbuhan yang berfungsi:
✅ Merangsang pembelahan sel-sel tanaman.
✅ Merangsang morfogenesis (pembentukan tunas)
✅ Merangsang dominasi kuncup lateral (cabang samping)
✅ Merangsang perluasan daun dengan pemanjangan titik tumbuh daun
✅ Menghampat penuaan daun ( _senescance_ )
✅ Mematahkan dormansi benih atau biji tanaman.

*Pada intinya Eco Farming mempercepat masa panen.*

Mengapa 30 Gram Bricket Eco Farming Mampu Mengcover Lahan Seluas 1 Hektar?
Mindset pengguna pupuk kimia yang fanatik merasa mustahil 30 gram bisa mengcover lahan seluas 1 hektar disebabkan kebiasaannya menggunakan berkarung- karung pupuk kimia.

Baca juga  Polsek Menyuke Melakukan Pengamanan Ibadah Misa Rutin Setiap Minggu

Ketahuilah bahwa 1 butir pupuk kimia tidak bisa berkembangbiak menjadi 2 butir pupuk dikarenakan benda mati.

Sedangkan 1 Mikroorganisme dalam Eco Farming bisa berkembangbiak menjadi 2 entitas dalam hitungan menit, dalam 1 hari sudah bisa berkembangbiak menjadi banyak, Karena itu tidak perlu lagi menggunakan berkarung- karung pupuk lagi, cukup 30 gram saja.

Di sebut tanah subur jika setiap gram tanahnya mengandung 100 juta mikroorganisme positif yang aktif sebagai Bioaktivator.

Hubungan Tanah & Tanaman Dalam Meningkatkan Produksi
Tanah dan Tanaman adalah bagian yg tidak terpisahkan dalam  praktek pertanian.
Karena pola perlakuan  terhadap tanah dan tanaman akan sangat mempengaruhi hasil produksi atau hasil panen yg di harapkan.

Prakteknya, sering para petani *Melakukan hal yg tidak adil terhadap Tanah* Dimana *para petani lebih fokus pada perawatan & pemupukan Tanaman* Sementara *perawatan & pemupukan Tanah kurang menjadi perhatian bahkan terabaikan*

Pada hal  *Tanah adalah sumber hidup Tanaman  yg pertama dan utama*

Unsur hara dalam tanah di kuras terus menerus, bahkan yg lebih parah adalah akumulasi residu zat kimia dari pemakaian pupuk kimia dan pestisida,
dlm jumlah yg berlebihan dan dalam jangka panjang.

Akibatnya adalah Tanah menjadi kritis, gersang, padat dan minim unsur hara.

Akibat lanjut adalah akar tanaman tdk bisa bertumbuh dan berkembang, serta tdk mampu menyerap unsur hara.

Akhirnya Tanaman kekurangan nutrisi, sehingga tanaman sulit berkembang, kerdil, menguning, mati layu dan mudah terserang  penyakit jamur, bakteri dan hama lainya.
Hasil panen pun  menurun bahkan bisa gagal panen.

*Tanah dan Tanaman harus mendapat perlakuan yg sama sesuai dgn  kebutuhannya*

Bahaya Pupuk Kimia
Dalam pengaplikasian pupuk kimia sangatlah berbahaya akan merusak tanah dan juga akan membawa dampak bagi kesehatan manusia.

45 % pupuk kimia adalah nitrogen. Nitrogen pada tumbuhan tidak bisa terurai sehingga akan terbawa ke buah. Sebagai pupuk pada tanaman padi maka maka ia akan masuk ke dalam padi. Kemudian padi kita keringkan menjadi beras. Nasi dijadikan beras dimasak sehingga kita makan.

Zat nitrogen ini terbawa pada nasi. Lalu nasi dimakan menjadi gula bentukan ke dalam darah. Gula bentukan ini tidak bisa diurai oleh insulin. Terus menerus menumpuk didalam darah. Lama kelamaan darah akan mengalami kadar gula yang tinggi. Disitulah pupuk kimia menicu menjadi penyakit diabetes. Semakin kental darah kita semakin ekstra ginjal kita berkerja.

Ginjal seharusnya mempilter seharusnya ginjal kita bisa mempilter makanan yang mengadung purin untuk mengontrol kadar asam urat dalam batas normal.
Begitu juga kadar koresterol kita. Kita membutukan koresterol.  Yang mempilter adalah ginjal kita.

Karen sejak kecul kita mengkonsumsi zat kimia. Bukan hanya nasi,  buhah sayuran dan semua menandung kimia dan pupuk kimia.

Maka akan memberatkan kerja ginjal kita.  Tidak heran akan muncul penyakit koresterol,asam urat,   tidak bisa dikontrol oleg ginjal dalam batas normal. Maka disitulah bahaya mengunakan bahan kimia dan pupuk kimia.

5 Dampak Pengunaan Pupuk Kimia
Dalam dunia pertanian, penggunaan pupuk kimia merupakan sebuah tren yang sangat populer.

Dibandingkan dengan pupuk kandang, misalnya, pupuk kimia dianggap lebih praktis karena bisa tinggal dibeli saja, sementara pupuk kandang belum tentu bisa didapat dengan mudah.

Padahal, penggunaan pupuk kimia memiliki banyak dampak negatif, baik untuk lahan, tanaman, bahkan bagi orang-orang yang mengonsumsi makanan hasil tanaman yang mengandung pupuk kimia tersebut.

Baca juga  Kontingen Landak Ikuti Naik Dango Masyarakat Dayak Kanayatn di Ambawang, Ini Pesan Heriadi

Ya, mengkonsumsi makanan yang terkena zat kimia (pupuk) secara langsung atau tidak langsung tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Hal lain yang juga seharusnya menjadi alasan petani untuk berpikir dua kali menggunakan pupuk kimia organik adalah polusi yang diakibatnya.

Jika hujan turun dan menggeser pupuk kimia dari tempat semula ke tempat lain (misalnya hingga ke sungai), bukan hanya polusi tanah yang dihasilkan, tetapi juga polusi air.

Oleh karena itu, sebaiknya petani mengurangi penggunaan pupuk kimia, melainkan menggantinya dengan pupuk kandang.

Selain kerugian-kerugian yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kerugian lain yang dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia jangka panjang, yakni sebagai berikut:

*1. Merusak tanah dan mengganggu keseimbangan hara*

Pupuk kimia yang diaplikasikan ke tanaman tidak semua diserap oleh tanaman tersebut, tetapi masih ada sisa zat kimia yang akan tinggal di tanah.

Zat kimia yang tinggal tersebut akan mengikat tanah atau membuatnya menjadi lengket sehingga tanah tidak lagi gembur. Jika hal ini terjadi, maka tanah akan sangat semakin ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Tentu saja ini juga akan merugikan petani dari segi finansial.

Selain itu, pupuk kimia juga akan mengganggu keseimbangan hara pada tanah. Jika zat hara berkurang, maka tanaman akan kekurangan makanan. Apabila hal ini terjadi, maka tanaman tidak akan tumbuh dan berkembang secara  maksimal.

*2. Membunuh organisme dan mikroorganisme*

Tanah yang tidak gembur akan mematikan atau mengurangi populasi organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme yang menyuburkan tanah).

Selain itu, binatang-binatang lain seperti cacing dan serangga-serangga tanah juga tidak akan mampu bertahan hidup di tanah yang unsur haranya rusak.

Pupuk Kimia juga tidak hanya mematikan organisme-organisme darat, tetapi juga fauna-fauna perairan. Jika sisa zat kimia di lahan dialirkan ke sungai melalui air hujan, fauna-fauna perairan pasti akan keracunan.

Hal ini dikarenakan pupuk mengandung zat seperti nitrat dan fosfat yang merupakan dua jenis zat kimia yang berbahaya karena racun yang dikandung.

*3. Menghambat pembusukan bahan organik*

Apabila tanah pupuk kimia digunakan dalam jangka waktu panjang, maka mikroorganisme yang ada di dalam tanah bisa mati.

Mikroorganisme-mikroorganisme pengurai yang tersisa tidak akan bisa mengurai bahan-bahan organik di tanah dengan sempurna. Hal ini tentu saja mempengaruhi tingkat kesuburan tanah ke depannya.

*4. Menghambat penyerapan zat hara oleh akar*

Penggunaan pupuk kimia berkepanjangan tidak hanya mampu merusak unsur-unsur dalam tanah, tetapi juga merusak bagian-bagian tanaman secara perlahan.

Pupuk kimia yang dibuat secara berlebihan ke tanah dapat membuat akar tanaman menjadi lunak bahkan rusak. Selain karena unsur hara yang semakin menipis akibat kontinuitas penggunaan pupuk kimia, tanaman juga akan kesulitan mendapat makanan karena akarnya sendiri sudah rusak.

*5. Mempengaruhi hasil panen*

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, penggunaan pupuk kimia berkepanjangan menyebabkan banyak kerusakan, baik kerusakan unsur-unsur tanah, matinya mikroorganisme pengurai bahan organik, bahkan kerusakan pada bagian tubuh tanaman.

Pada akhirnya, kerusakan-kerusakan tersebut akan membuat hasil panen menjadi tidak maksimal. (R)

Penjualan: Heri: 081256495000

Share :

Baca Juga

Kalbar

Ultah Tai Pak Khung ke 132 Tahun Sanggau Meriah

Kalbar

Demi Kaum Ibu, Karolin Upayakan Harga Sembako Tetap Stabil

Kalbar

Bupati Paolus Hadi Ucapkan Selamat Ultah Sekda Sanggau, Leysandri ke 56 Tahun

Kalbar

Revolusi MTQ, Peserta Turun Mimbar Nilai Langsung Keluar

Kalbar

Masyarakat Kuala Mandor B Minta Bantuan Pemerintah Tepat Sasaran

Kalbar

Wagub Prediksi Pembangunan Kalbar Akan Semakin Baik

Kalbar

DAD Dan Temenggung Se-Kalbar Deklarasikan Dukungan Untuk Karolin-Gidot

Kalbar

Hasil Survei, Karolin – Gidot Pilihan Generasi Milinel Dan Pemilih Pemula
error: Content is protected !!