Home / Nasional

Rabu, 20 Januari 2021 - 10:15 WIB

Kasus Covid Diprediksi Naik Sampai Akhir 2022

Jakarta – Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman memprediksi tren kasus positif virus corona (Covid-19) tetap meningkat hingga akhir tahun 2022.

Menurut Dicky, hal tersebut bisa terjadi jika pemerintah tidak kembali menggiatkan testing-tracing-treatment (3T) Covid-19. Apalagi, jika penanganan pandemi hanya fokus dengan cara vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Untuk herd immunity itu perjalanannya masih panjang, kita belum tahu seberapa besar proteksi vaksin, sehingga kalau tidak kuatkan 3T, kondisi menanjak ini bisa sampai akhir tahun depan,” kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (20/1).

Dicky mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 hanya bisa meringankan angka kesakitan dan kematian, bukan menurunkan kasus. Selama penanganan pandemi tidak mengutamakan 3T dan 3M, maka kasus akan terus melonjak.

Baca juga  Hari Minggu Polsek Mandor Tetap Laksanakan Ops Yustisi

“Vaksin itu hanya memberikan proteksi supaya tidak menjadi sakit berat, dan mencegah kematian, ditambah herd immunity masih lama, mungkin baru tercapai 3-4 tahun lagi,” ujar Dicky.

Ia juga menekankan, tidak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi Covid-19 berakhir. Ditambah lagi dengan kemunculan strain baru Covid-19 di beberapa negara.

Mutasi Covid-19 seperti terjadi di Inggris dapat memperpanjang situasi masa pandemi. Sementara itu, vaksin belum tentu memberikan proteksi yang kuat jika harus melawan mutasi Covid-19 jenis baru.

“Apalagi kalau ada strain virus Covid-19 jenis baru, kita tidak bisa prediksi kapan situasinya terkendali,” tuturnya.

Beberapa hari terakhir, lonjakan kasus positif tinggi. Dalam sepekan terakhir, temuan kasus positif dalam sehari bisa lebih dari 10.000. Terakhir, pada 19 Januari kemarin, ditemukan 10.365 kasus.

Baca juga  Kawasan Ekonomi Khusus Permudah Investasi Biofuel Sawit

Sementara kasus terus bertambah, daerah zona merah Corona juga ikut bertambah. Menurut data Satgas Covid per 19 Januari, ada 108 kabupaten kota berada dalam zona merah, dari sebelumnya sebanyak 70 kabupaten kota.

“Untuk pertama kalinya, mencapai jumlah yang sama dengan awal perhitungan zonasi risiko dilakukan pada 31 Mei 2020 lalu. Jumlah zona merah mencapai lebih dari 100 yaitu 108 kabupaten kota,” tutur Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam  keterangan persnya. (CNNI)

 

 

Share :

Baca Juga

Nasional

Gunung Agung Awas, Benda Sakral di Pura Besakih Diselamatkan

Nasional

Di Tengah Protes yang Melanda, Pemerintah Segera Buat Payung Hukum Teknis Pemekaran Provinsi Papua

Nasional

Pasien Pria Mengalami Pelecehan Seksual oleh Petugas RS, Ini Musibah Besar!

Nasional

Instruksi Dirjen Pajak

Nasional

Pengakuan Pelaku yang Bawa Kabur Uang “Study Tour” Rp 400 Juta, Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

Nasional

Lowongan Sekolah Kedinasan Capai 13.677 Kursi

Nasional

Polisi Dalami Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber

Nasional

Polisi Ciduk Kepsek Cabul di SD Kapuas Kalteng
error: Content is protected !!