Home / Nasional

Selasa, 18 Oktober 2022 - 06:54 WIB

Jelang G20, Indonesia Pastikan Siap Lakukan Transisi Energi

 
Ilustrasi - Pekerja PT. Pertamina Geothermal Energy memeriksa salah satu sumur produksinya di Kamojang pada 22 April 2010. (Foto: AFP/Adek Berry)
.

Ilustrasi - Pekerja PT. Pertamina Geothermal Energy memeriksa salah satu sumur produksinya di Kamojang pada 22 April 2010. (Foto: AFP/Adek Berry) .

VOA  – Transisi energi menjadi hal penting dalam mengatasi perubahan iklim menuju nol emisi karbon. Apalagi dunia, saat ini sedang menghadapi krisis pasokan energi akibat perang Rusia-Ukraina. Indonesia memastikan kesiapan transisi energi dengan mendorong berbagai program dekarbonisasi,

Energi hijau merupakan bagian dari komitmen pemerintah Indonesia dalam menghadirkan energi yang lebih ramah lingkungan, yang secara bertahap akan menggantikan energi fosil.Sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah, PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang merupakan bagian dari BUMN, telah menerapkan energi hijau dalam pemenuhan produksi biodiesel di kilangnya.

Dirut PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman, mengatakan energi hijau melalui limbah minyak goreng maupun limbah cair kelapa sawit, telah dikembangkan menjadi biodiesel dan akan terus ditingkatkan sesuai peta jalan bauran energi pemerintah. Pengembangan itu rencananya akan menambah kapasitas produksi dari 3.000 barel menjadi 6.000 barel per hari, yang berarti akan menyumbang pengurangan produksi karbondioksida (CO2) sebesar 280.000 ton per tahun.

Pada tahun 2022, Pertamina NRE menargetkan kapasitas EBT terpasang sebesar 2,9 GW. (Foto: Pertamina)
Pada tahun 2022, Pertamina NRE menargetkan kapasitas EBT terpasang sebesar 2,9 GW. (Foto: Pertamina)

“Rencananya kami akan dikembangkan menjadi kapasitas 6.000 barel per hari, yang bisa juga mengolah, ke depannya yaitu used cooking oil (minyak jelantah) dan juga POME (palm oil mill effluent),
jelas Taufik Adityawarman.

Baca juga  Tim Mahasiswa Indonesia Raih Juara Ketiga Kompetisi Desain Antariksa di Virginia Tech

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), Ahmad Yuniarto, mengatakan pemerintah menargetkan pencapaian net zero emission pada 2060, dengan mempercepat bauran energi terbarukan. Panas bumi merupakan 100 persen energi terbarukan yang potensinya sangat besar dimiliki Indonesia. Pertamina bersama mitra-mitranya memproduksi energi listrik dari panas bumi sebesar 210 megawatt per tahun pada saat ini , dan akan terus berusaha meningkatkannya di masa depan.

“Selama lima tahun kedepan kita juga punya rencana tidak hanya 210 MW, tapi juga sebesar 600 MW yang akan kita ditambahkan sebagai kontribusi kita untuk pengembangan renewable energy di Indonesia, dan juga penciptaan nilai dari sumber daya panas bumi di Indonesia,” jelas Ahmad Yuniarto.

Pertemuan internasional yang digelar BUMN di Nusa Dua, Bali, 17-18 Oktober 2022, menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadirkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Menteri BUMN, Erick Thohir, berharap pengembangan energi bersih merupakan agenda besar Indonesia dan negara-negara lain di dunia\“SOE International Conference mengangkat topik yang mendukung fokus pemerintah pada G20, yaitu digitalisasi, transisi energi, inklusi keuangan, dan transformasi kesehatan,” jelas Erick Thohir.

Baca juga  IPW: Serangan ISIS di Filipina Seakan Jadi Energi Baru Kelompok Radikal di Indonesia Untuk Menebar Teror

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan komitmen pemerintah yang untuk lebih memanfaatkan energi terbarukan dalam mengembangkan komoditas sumber daya alam.

“Melalui hilirisasi industri Indonesia tidak lagi mengadakan komoditas mentah, dan mulai beralih ke industri yang bernilai tambah. Sebagai contoh hilirisasi nikel yang akan dikembangkan menjadi lithium baterai, memberikan kontribusi besar bagi peningkatan ekspor Indonesia. Kedepan, tidak hanya nikel Indonesia juga akan mengembangkan komoditas lainnya, seperti timah, tembaga, bauksit, menggunakan mixed energi dalam pengembangannya,” jelas Luhut Binsar Pandjaitan. [pr/ab]

Sumber: VOA

Share :

Baca Juga

Nasional

Jokowi: Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur Karena Alasan Pribadi

Nasional

KPK Geledah Rudin Azis Syamsuddin

Nasional

Tantangan Standardisasi Pupuk Organik di Tengah Krisis Pupuk Dunia

Nasional

Jadi Tersangka, Simak 6 Pernyataan Kontroversial Johnny Plate Saat Menjabat Menkominfo

Nasional

Kenaikan Harga Pertamax Cs Kini Harus Atas Persetujuan Pemerintah

Nasional

Indonesia Terima Penghargaan Swasembada Beras dari IRRI

Nasional

Jadwal Timnas Indonesia vs Turkmenistan FIFA MATCHDAY di Stadion GBT,STY Panggil 24 Pemain

Nasional

Makam Tentara Sekutu di Pulau Morotai jadi Aset Wisata
error: Content is protected !!