JAKARTA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendatangi DPP PKS di Jakarta Selatan, Senin (8/7).
Kedatangan Kaesang itu disebut untuk bersilaturahmi dengan partai berkelir oranye itu.
Pantauan JPNN.com, Kaesang tiba sekitar pukul 16.18 WIB didampingi oleh Waketum PSI Andy Budiman, anggota Dewan Pembina Isyana Bagoes Oka, hingga Jubir Cheryl Tanzil.
Dalam keterangannya, Kaesang menyebut silaturahmi tidak boleh putus, termasuk dengan PKS.
“Silaturahmi tidak boleh putus, kami datang memenuhi undangan Presiden PKS,” kata Kaesang singkat.
Kaesang awalnya disambut oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu lalu diajak masuk ke dalam ruang tertutup.
Di ruangan itu, turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al- Habsyi.
Kaesang yang menyalami Aboe langsung ditanya perihal kabarnya.
“Sehat, Sang?” tanya Aboe.
“Harus sehat,” kata Kaesang.
“Mantap,” ucap Aboe.
“Enggak boleh enggak fresh. Dari Solo saya,” kata Kaesang.
Lalu, Aboe menyinggung perihal hasil survei Kaesang di Jawa Tengah (Jateng), di mana, nama Kaesang menempati posisi satu di berbagai survei di Jateng.”Survei hari ini saya lihat ngeri bos,” kata Aboe.
“Ampun,” balas Kaesang sambil tertawa lepas.
“Besok, nih, Jateng, tuiing, nomor satu. Ini, loh, LSI,” ucap Aboe.
“Charta juga. Terakhir Indikator. Indikator saya satu,” imbuh Kaesang.
Setelah itu, pertemuan antara Kaesang dan para petinggi PKS dilaksanakan secara tertutup.
Ini merupakan pertemuan pertama Kaesang dengan Aboe Bakar, seusai Sekjen PKS itu menyebut Presiden Joko Widodo menyodorkan nama putranya itu ke berbagai partai politik untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024, beberapa waktu lalu.
Pada saat itu, Kaesang menyebut Aboe Bakar berbohong dan memintanya tidak menarik Jokowi.
Menurutnya, penentuan sosok yang akan diusung di pilkada merupakan wewenang ketua umum parpol.
Kaesang menegaskan apa yang Aboe sampaikan merupakan kebohongan publik.
“Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik,” ujar Kaesang dalam keterangannya, Kamis (27/6) malam.
Kaesang menjelaskan kewenangan untuk mencalonkan seseorang berada di tangan ketua umum partai.
Dia lantas mencurigai PKS yang ingin menutup pintu koalisi dengan PSI di Jakarta.
“PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya enggak apa-apa juga,” tuturnya.
Dia menegaskan sebagai ketua umum, dirinya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI.
“Kewenangan itu semua ada di ketua umum kok, jadi kita tunggu saja. Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang ketua umum kan saya!” lanjutnya.
Sementara itu, Kaesang meminta kontestasi pilkada dijauhkan dari penyebaran berita bohong.
“Kompetisi pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong, itu merugikan masyarakat. Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas,” pungkas Kaesang. (mcr8/jpnn)
Sumber: JPPN