Home / Politik

Rabu, 17 Juli 2024 - 08:10 WIB

“Belum Tentu Juga Anies Unggul pada Pilkada Jakarta”

JAKARTA – Menanggapi hasil survei Litbang Kompas terbaru, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, Anies Baswedan belum bisa dipastikan menang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

“Sebenarnya belum tentu juga (Anies unggul),” kata Ujang kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2024).

Menurut Ujang, ada beberapa faktor yang harus dihitung dalam menentukan keunggulan selain elektabilitas dan popularitas, yakni isi tas dan akseptabilitas. Kemudian, faktor koalisi pendukung dan pasangan.

“Tergantung siapa pasangannya, tergantung siapa partai koalisinya dan tergantung siapa lawannya. Kan ini masih ada beberapa bulan hingga 27 November pas pencoblosan jadi semuanya bisa berubah,” ujar Ujang.

Dia menyebut bahwa potensi Anies unggul cukup tinggi karena memang incumbent atau petahana di Jakarta.

“Potensi menang Anies tinggi karena incumbent tetapi tergantung dari lawannya bisa menaikkan elektabilitas atau tidak,” kata Ujang.

Survei Litbang Kompas
Sebagaimana diberitakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan keluar sebagai nama yang pasti dipilih jika maju sebagai calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, sebanyak 39 persen responden pasti akan memilih Anies jika dicalonkan menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Di urutan kedua, ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan keterpilihan 34,5 persen. Lalu, Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di posisi ketiga dengan 24 persen.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Anies, Ahok, Ridwan Kamil Nama Teratas yang Pasti Dipilih pada Pilkada Jakarta

Menariknya, dikutip dari Kompas.id, Selasa (16/7/2024), muncul nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di urutan ke lima dengan 10,3 persen, atau tepat di bawah nama Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapat 16 persen.

Baca juga  Media Se Landak Diajak Mengawal Pemilu Serentak Tahun 2024

Sementara itu, persentase di bawah 10 persen didapatkan oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (9,8 persen), mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa (7,8 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (6,5 persen), dan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (2,8) persen.

Litbang Kompas/RFC/BESSurvei Litbanv Kompas: Elektabilitas Calon Gubernur Rujukan Publik Jakarta
Namun, survei yang sama juga memperlihatkan pilihan responden masih bisa berubah. Hal itu terlihat dari presentase responden yang mempertimbangkan akan memilih.

Sejumlah 52,5 persen responden tercatat mempertimbangkan akan memilih Ridwan Kamil. Sedangkan yang mempertimbangkan memilih Anies Baswedan sebesar 36,3 persen. Lalu, responden yang mempertimbangkan akan memilih Ahok 39,5 persen.

Sementara itu, responden yang mempertimbangkan akan memilih Erick Thorir, Sri Mulyani, Kaesang Pangarep, dan Andika Perkasa berada di atas 40 persen.

Dengan rincian, Erick Thohir sebanyak 45,5 persen, Sri Mulyani 41,8 persen, Kaesang 41,8 persen, Andika Perkasa 41,8 persen.

Kemudian, responden yang tercatat mempertimbangkan akan memilih Tri Rismaharini dan Heru Budi berada di atas 30 persen, masing-masing 32,3 persen dan 33,5 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Margin of error survei lebih kurang 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga  Setelah Okto Maniani, Eks Penyerang Timnas Senior Indonesia, Titus Bonai Bergabung ke Partai Gelora

Anies maju Pilkada Jakarta
Sebagaimana diketahui, pada 14 Juni 2024, Anies mengumumkan siap kembali maju sebagai petahana pada Pilkada Jakarta 2024.

Keputusan itu diambil Anies usai mendapatkan dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta pada 13 Juni 2024.

Namun, pada 25 Juni 2024, PKS secara tiba-tiba mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur berpasangan dengan kader mereka Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.

Hanya saja, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut bahwa PKS membuka opsi mengajak Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi di Pilkada Jakarta. Sebelumnya, ketiga partai ini membangun koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, PKS tidak bisa sendiri mengajukan pasangan Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta. Sebab, perolehan kursi mereka masih kurang untuk memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.

Kemudian, PKS juga membuka pintu koalisi dengan PDI-P. Meskipun, Presiden PKS Ahmad Syaiku mengaku bahwa komunikasi resmi dengan PDI-P belum dijalin.

Namun, belakangan PKB justru membuka komunikasi dengan PDI-P hingga memunculkan potensi menduetkan kader PDI-P Andika Perkasa dengan Anies Baswedan.

Hanya saja, jelang pembukaan pendaftaran calon kepala daerah pada 27 Agustus 2024, belum ada koalisi atau pasangan calon terbentuk terkait Pilkada Jakarta.

Sumber: Kompas

Share :

Baca Juga

Politik

Ketua Majelis Syariah Ungkap Momen Sandi Nyatakan Mau Gabung PPP

Politik

Sudah Berkorban Jiwa dan Raganya, Partai Gelora: Perawat Garda Terdepan dalam Merawat Kesehatan Masyarakat

Politik

Cornelis Laksanakan Vaksinasi COVID-19 Yang Kedua

Politik

Simulasi SMRC: Ridwan Kamil Golkar Vs Dedi Mulyadi Gerindra di Pilgub Jabar

Politik

Dengan Siapa PKS Berkoalisi Jika Mengusung Anies-Sohibul? PKB dan PDIP Menjawab

Politik

Pemerintah Dinilai Tidak Punya Solusi Fundamental Atasi Krisis Multimensi Saat ini, Solusi yang Ada Sekedar Tambal Sulam Saja

Politik

Pengamat: Kalau Aturan Diterabas demi Gibran Jadi Ketum Golkar, Itu Buat Bangsa Ini Jadi Rusak…

Politik

PDI-P Mulai “Bersuara” Setelah Gibran Mantap Jadi Cawapres Prabowo
error: Content is protected !!