Cornelis memberikan bantuan rumah ibadah dan lainnya saat safari ramadhan di Sambas.
Sambas, Landak News – Gubernur Kalimantan Barat Drs Cornelis, MH Safari Ramadhan 1438 H di Kabupaten Sambas, Senin (12/6).
Ia didampingi Bupati dan Wakil Bupati Sambas H. Atbah Rohmin Suhaili dan Hj. Hairiah.
Hadir juga Forkopimda Kalbar dan Kepala SKPD Provinsi Kalbar serta Kabupaten Sambas.
Cornelis memberikan sumbangan kepada Mesjid Al-Mauhsinin, Mesjid Al-Atqiya Desa Kartiyasa, Kabupaten Sambas dan bantuan kepada PKK Kabupaten yang berbatasan dengan Biawak Malaysia itu.
Dalam sambutannya Cornelis memuji Tausiah oleh Ustadz Djawani asal Sambas, yang ternyata tidak kalah hebatnya dalam memberi ceramah, sehingga dirinya mengatakan bahwa ternyata di Sambas juga ada Ustadz yang bisa ceramah dan bagus serta menyejukan.
Gubernur Kalbar dua Periode itu mengatakan juga bahwa masyarakat Kalbar agar waspada terhadap aliran yang tidak benar yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui bulan suci ini agar sama-sama meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang maha kuasa.
Cornelis juga mengklarifikasi terkait pidatonya yang sempat menjadi viral dan menghebohkan beberapa waktu lalu, bahwa hal tersebut merupakan bentuk kemarahannya karena dikatakan kafir oleh oknum tertentu ketika ceramah yang videonya beredar luas di Youtube sejak 2015.
Cornelis sama sekali tidak membenci agama tertentu tetapi oknum yang dengan mudah mengkafirkan orang lain. Itupun diungkapkannya, setelah dua tahun kemudian baru ditanggapinya.
Sebagai Gubernur dirinya menghimbau kepada Bupati, Walikota, Camat sampai Kepala Desa untuk mengawasi aliran radikal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan dan mengawasi bahwa tempat ibadah baik itu katolik, islam, hindu, budha agar benar-benar hanya digunakan untuk beribadah kepada Tuhan.
Gubernur yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) itu menginginkan Kalbar tetap aman dan damai sehingga setiap provokasi dan berita hoax tidak mudah diterima begitu saja dan tidak mudah menyebarkannya kepada orang lain.
“Kita sudah hidup aman damai secara berdampingan sejak ratusan tahun, jangan karena provokasi orang luar, lalu Kalimantan Barat tidak aman, karena sepanjang sejarah Kalbar tidak pernah konflik agama,”kata Cornelis.
Terkait pembangunan jalan dari Singkawang menuju Aruk, Cornelis meminta masyarakat supaya bersabar karena masih dalam proses pembangunan, mudah-mudahan 2018 sudah bisa selesai, sehingga Sambas bisa mewujudkan daerah penghasil beras yang bisa diekapor ke Kuching, apalagi nanti sudah dibuka kawasan kepabeanan di Aruk. Karena untuk program pembangunan bidang pertanian, Sambas akan digalakan penanaman padi dengan metode Hazton.
Sementara itu Bupati Sambas, Atbah Rohmin Suhaili mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Barat yang sudah datang Silatutahmi Safari Ramadhan di Kabupaten Sambas.
“Ini menjadi penyemangat untuk membangun Sambas lebih maju,”tambah Atbah. (Nsr/Firmus)