Rangkaian Kegiatan Safari Ramadhan Gubernur Kalbar di KKU, Selasa (20/6). (Foto: Hentakun)
SUKADANA, LANDAK NEWS – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Silaturahmi Ramadhan di Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Kegiatan safari ini juga merupakan yang ke 10 dan yang terakhir bagi Cornelis sebagai Gubernur Kalbar.
“Ini merupakan Safari Ramadhan terakhir saya sebagai Gubernur Kalbar. Saya mohon maaf jika selama memangku jabatan sebagai Gubernur ada kesalahan baik di sengaja maupun tidak di sengaja,” tuturnya. Seperti di ketahui bahwa pada 14 januari 2018 jabatannya sebagai Gubernur Kalbar akan berakhir.
Di Kabupaten Kayong Utara, Selasa (20/6). Gubernur Cornelis memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten KKU, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kayong Utara, Pesantren dan Rumah Ibadah serta Departemen Agama KKU.
Pada kesempatan itu Cornelis mengimbau agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan karena pada bulan suci ini membawa berkah bagi ummat muslim KKU. Hadir dalam acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati KKU, Kasrem 121 Alambhanawanawai, Pejabat SKPD Provinsi dan Kabupaten, Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dan KKU serta ummat muslim KKU.
Menurut Cornelis, melalui Bulan Suci ini moment membangun mental masyarakat, karena pembangunan tidak hanya masalah fisik dan ekonomi saja. Selain itu selalu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang ada.
Menurut Cornelis, Infrastruktur di KKU sudah dibangun dan merupakan jalan negara, beberapa even besar juga telah dilaksanakan di Kayong utara, seperti STQ, BBGRM dan HKG PKK, dan event-event lainnya, selain untuk memperkenalkan dan mengangkat Kayong Utara, kegiatan ini itu menunjukan bahwa Kabupaten Kayong Utara sudah siap dengan berbagai hal.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) itu mengapresiasi tausiah yang disampaikan Ustadz Effendy Ahmad, yang menurutnya menyejukan dan menjelaskan makna puasa dan lebaran yang sebenarnya kepada ummat. Tidaklah perlu menurut Cornelis mengundang penceramah yang hanya membuat gaduh, memecah belah masyarakat Kalimantan Barat yang sudah aman damai hidup berdampingan. Ustadz dan ulama lokal kata Cornelis lagi lebih memahami bagaimana budaya dan kondisi masarakat di Kalbar sehingga memberi ceramah pun menyejukkan. Demikian juga tentang empat pilar krbabgsaan yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sudah final menurut Ustadz sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi, tidak usah diutak-atik lagi.
Pada kesempatan itu, Cornelis mengklarifikasi sehubungan dengan video yang beredar bahwa dirinya dianggap menghina islam, menghina ulama, “video itu sudah dipotong-potong, yang benar itu saya mengatakan kita menolak orang yang memprovokasi masyarakat saya di Kalimantan Barat saya tidak suka orang yang mengatakan bahwa saya orang kafir. Yang kedua saya tidak suka dengan orang yang mengatakan bahwa orang dayak tidak layak masuk surga. Orang kafir. Dan saya sebut namanya dua orang, bukan semua. Cuma diputar balikan orang sehingga buat gaduh dan issu macam-macam. Jangan kuatir tak ada itu dalam sejarah kita berkelahi soal agama. Kalau yg sudah pernah terjadi itu karena pribadi. Soal agama antara Dayak dengan Melayu tidak pernah ada konflik. Saya sudah lihat di kerajaan sambas, Tayan, Sanggau, Landak. Malah orang Dayak yang bantu bikin kerajaan adalagi Pantaknya.” kata Cornelis.
Sementara itu Bupati Kayong Utara Hildi Hamid dalam sambutanya mengatakan pemda kayong utara mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak Gubernur. Sekaligus Hildi menyampaikan permhonan maaf Pemda Kayong Utara baik yang di segaja maupun yang tidak di sengaja. “Kami memberikan apresiasi kepada Gubernur yang telah banyak membantu pemda kayong utara,” Ujar Hildi.
Rangkaian Kegiatan Safari Ramadhan Gubernur Kalbar di KKU, Selasa (20/6).