Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, memukul gong bertanda dibukanya Temu Orang Muda Katolik di Gereja Km 20 Ngabang. (Foto: Sartiman)
NGABANG, LANDAK NEWS – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan, pertumbuhan populasi orang muda yang begitu banyak di Indonesia bisa menjadi berkah dan bisa saja menjadi musibah.
Berkah berarti kita banyak tenaga kerja. Menjadi musibah ketika generasi muda itu adalah generasi yang tidak siap sehingga menjadi beban bagi negara.
” Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia, dalam sepuluh tahun kedepan kita harus menyiapkan generasi muda kita sehingga mampu menjadi angkatan kerja, mampu untuk menjadi generasi yang bisa menghadapi persaingan global,” kata mantan anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan saat membuka Temu Orang Muda Katolik di gereja Katolik yang Baru Km 20 Ngabang Kabupaten Landak, Kamis (29/6).
Acara pembukaan OMK se-Paroki Ngabang itu, dihadiri Wakil Bupati Landak, Herculanus Heriadi, Uskup Agung Pontianak Munsinyur Heronimus Bumbun, Pastor Paroki Salib Suci Ngabang, Herman Ahie, Ketua DPP Gereja Katolik Salib Suci Ngabang, Yohanes Meter, Camat Ngabang, Yosep, anggota DPRD Landak, Suparda, Kades Amboyo Utara, Djogi Kelana, dan 1.300 peserta OMK dari 13 Wilayah yang meliputi 3 Kecamatan Ngabang, Jelimpo, Kuala Behe serta tamu undangan lainnya.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Landak itu, mengatakan pembinaan iman itu sangat penting karena tanpa bekal iman yang kita hadapi berbagai persoalan ketika memasuki usia dewasa masih menjadi tantangan bagi generasi muda kita.
“Untuk generasi muda kita paling tidak 3 hal yang harus kita waspadai yang pertama yaitu narkoba, anak OMK tidak boleh memakai narkoba, tidak boleh ngelm harus waspada jangan mau di tipu-tipu,” jelas Karolin.
” Yang kedua bagai mana kita menghindari anak-anak muda kita dari paham radikal. Dan bagai mana supaya mereka bijaksana bermedia sosial dalam menyikapi berbagai berita dalam perkembangan dunia, ” katanya.
Kemajuan dunia dengan internet ketika sesuatu itu begitu mudah menyebar. Karolin mengingatkan baik orang tua maupun anak muda harus sangat berhati hati dan jangan mudah terpancing. Anak-anak muda perlu di bimbing, mereka tidak bisa jalan sendiri, mereka memiliki badan yang besar tetapi pemikirannya masih belum dewasa.
Di atas 20 Tahunan baru mereka masuk pase dewasa, sedangkan pada laki-laki pase dewasanya lebih lambat di banding perempuan. Pada saat mereka megalami pubertas masa remaja antara logika, perasaan dan badannya itu tidak sejalan. Logikanya bilang harus ikut kata mama dan Bapaknya, tetapi perasaanya mau ngumpul dengan teman-temannya dan ingin mengikuti prilaku teman berkumpulnya.
Ketidak seimbangan 3 hal inilah yang harus kita waspadai kepada anak-anak muda kita. Kalau mereka tidak kita bimbing memasuki masa-masa remaja, maka mereka bisa menjadi generasi yang hilang.
“Kepada para pembimbing, tokoh masyarakat, untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak muda kita, sehingga mereka bisa tumbuh dengan sempurna ketika mereka memasuki masa dewasa sudah siap dan tidak hilang di tengah jalan, ” harapnya.(R)