Beginilah pemandangan tugu tua warga Tionghoa di Desa Mandor Kecamatan Mandor. (Foto:hi74)
MANDOR, LANDAK NEWS – Tugu tua warga Tionghoa yang terletak di Desa Mandor Kecamatan Mandor, masih terpelihara dengan utuh. Bahkan tahun ini akan dibangun dan di tata ulang agar dapat dilestari kembali.
Berdasarkan sejarah tugu ini dibangun tahun 1939 oleh warga Tionghoa untuk menghormati Lo Fong Pak, pemimpin pertama Kongsi Lanfang. Kongsi tambang itu mulai beroperasi tahun 1777 dan menjalankan sistem demokrasi untuk memilih pemimpinnya.
Peristiwa tahun 1967 menjadi salah satu pangkal kemiskinan sebagian warga Tionghoa di Kalbar. Permukiman masyarakat Tionghoa yang kumuh dengan mudah ditemukan di Pontianak, Singkawang, Kubu Raya, dan Pemangkat. Kemiskinan itu merupakan wajah lain kelompok etnis Tionghoa Indonesia yang selama ini telanjur dikenal mapan.
Prahara 1967 adalah salah satu rentetan peristiwa yang dihadapi oleh Tionghoa di Kalbar. Sejak migrasi besar-besaran dari China ke Kalbar tahun 1740, mereka berulang kali menghadapi tantangan. Dalam kurun 1760-1770, setiap tahun datang 1.500-2.000 perantau dari China (Yuan Bingling ).
Pada peristiwa 1967, orang-orang Tionghoa di perkampungan Liong baru berani keluar dari persembunyian setelah keriuhan warga menuntut pengusiran mereka mereda. Mereka lalu diungsikan oleh aparat ke beberapa wilayah, termasuk Kota Pontianak.
Menurut Susanto Muliawan alias Ahong, Wakil Ketua Yayasan Gema Setia ( Marga Lo ) Pontianak, sejarah ini masih dikenang warga Thionghoa di mana pun berada. Mereka masih ingat dengan sejarah Tugu Mandor ini.
” Maka tugu peninggalan sejarah ini akan di bangun kembali. Lokasi sekitar tugu di benahi ditata supaya bagus dan indah,” ujar Ahong, Sabtu ( 15/7).
Dikatakan Ahong, untuk membangun lokasi tugu ini cukup banyak memerlukan biaya, untuk pembebasan lahan sudah selesai, sekarang masih membangun pondopo untuk istirahat dan pembangunan taman.
” Kita dari yayasan juga dibantu dana oleh yayasan lain dari warga Thionghoa yang berada di negara lain,” katanya.
Tahun ini lokasi tugu ini masih dalam pembangunan, diperkirakan pada bulan Maret 2018 nanti lokasi ini akan diresmikan.
“Cuma bagaimana bentuk acaranya, kita belum tahu, karena nanti juga kita akan rapat dari Pontianak dengan Kabupaten Landak. Kita mau acaranya sesuai dengan aturan dan di pimpin oleh kabupaten juga,” ungkap Ahong.
Selain itu, antara yayasan dan pemerintah setempat juga saling koordinasi agar bisa berjalan dengan baik. Sebab yang datang juga banyak dari negara lain bukan hanya dari kita di Pontianak.
” Jadi, untuk saat ini kita benahi dulu, kalau lokasi ini sudah bagus, nanti banyak pengunjung yang datang. Terutama warga Thionghoa yang berada di negara lain. Sebab mereka masih mengenang sejarah Mandor,” terang Ahong. (hi74)