Kondisi mayat saat ditemukan warga.
NGABANG, LANDAK NEWS – Tim Forensik Biddokes Polda Kalbar melaksanakan autopsi terhadap dua jenazah yang ditemukan tewas tanpa busana di semak Ngabang, masing-masing TJN warga Sungai Duri dan KS warga Ngabang di Rumah Sakit Umum Daearah (RSUD) Landak, Rabu (20/9/2017).
Dari hasil autopsi yang dipimpin dr Edi Hasibuan bersama timnya masih belum bisa memastikan penyebab kematian keduanya.
“Kalau untuk penyebab belum bisa kami tentukan. Karena kondisi sudah proses pembusukan lanjut,” ungkap Edi Hasibuan.
Maka dari itu menurut Edi, pihaknya membutuhkan waktu sekitar sepekan atau 10 hari untuk mengetahui penyebab kematian keduanya.
“Jadi kami butuh pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian,” katanya.
Begitu juga untuk menemukan jika ada luka-luka di kulit pun sulit mesatikan.
“Karena sudah terjadi pembusukan. Kalau belum busuk, kami bisa lihat ini luka, ini robek, ini memar. Karena sudah busuk, jadi perlu pemeriksaan lanjut,” katanya.
Tim Forensik Biddokes Polda Kalbar menyimpulkan ada 5 fakta penting hasil outopsi, berikut rinciannya:
1. Mayat laki-laki diperkirakan sekitar 40 tahun
2. Mayat perempuan diperkirakan usia antara 25-30 tahun
3. Meninggal 5-7 hari
4. Kondisi jenazah dalam proses pembusukan lanjut, sehingga penyebab kamatian sulit ditentukan saat ini.
5. Kondisi Mayat tidak berulat
Khusus nomor lima, dr Edi juga mengaku merasa sedikit janggal, karena menurutnya apabila mayat sudah meninggal sekitar lima hari sudah ada ulat.
“Tadi waktu kita autopsi tidak ada ulat,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (19/9/2017) sore, warga Ngabang dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki dan perempuan di semak-semak, Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sontak penemuan mayat tersebut menyedot perhatian warga, oleh pihak Polres Landak kedua mayat langsung dibawa ke RSUD Landak.
Ketika ditemukan, kedua mayat tanpa busana dengan posisi telungkup, berada di atas sebuah karpet.
Oleh: Tim Liputan