JELIMPO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat BNPB, untuk pengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana) di desa Jelimpo, Sabtu (17/11).
Kegiatan sejak tanggal 16 hingga 18 Nopember 2018. Untuk pertemuan di aula desa Jelimpo kemudian turun ke lapangan.
Acara dihadiri Camat Jelimpo, perwakilan Polsek, Koramil, kepala puskesmas, para kepala sekolah, SD, SMP dan SMA. Selain itu para kepala dusun dan Kades.
Menurut Cornelius Kuet, Staf Bidang Pencegahan dan kesiap siagaan, BPBD Landak, kegiatan ini pesertanya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Destana Jelimpo, sebanyak 30 orang.
Kegiatan terdiri dari kegiatan utama, kegiatan pilihan dan Gerakan PRB.
“Salah satu kegiatan utamanya adalah internalisasi Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) desa ke dalam RPJMDes. Dimana forum PRB ini sudah menjadi asset desa, dan desa wajib membina dan membiayainya,” ungkap Kuet, panggilan akrabnya.
Untuk forum PRB Destana Jelimpo, diharapkan ada dukungan penuh dari pemerintah desa Jelimpo. Karena forum PRB ini sudah di bentuk sejak tajun 2017 dan pengembangan tahun ini.
“Selanjutnya forum PRB ini adalah asset desa sepenuhnya, makanya penasehat atau pembinanya adalah Kades,” terang Kuet.
Dengan adanya forum PRB ini diharapkan kedepannya akan mampu dan bisa tetap bertahan sebagai insan relawan bencana yang tangguh, demi panggilan kemanusiaan.
” Kita bangga menjadi relawan, karena disini kita bertindak dan berbuat tanpa pandang strata sosial, ekonomi, dan SARA,” katanya.
Dengan adanya kegiatan pengembangan Destana ini, kedepan akan semakin banyak orang yang mau dan terpanggil untuk menjadi relawan penanggulangan bencana.
“Karena untuk menjadi relawan kita harus mampu melepas atribut dan strata sosial yang melekat pada diri kita, hanya untuk menjadi pelayan bagi sesama yang membutuhkan,” pungkas Kuet.
Dia berharap, kedepan semoga desa-desa yang potensi bencana di kabupaten Landak dapat dibentuk Destana.
Karena dengan demikian masyarakat tidak lagi menjadi obyek ketika terjadi bencana diwilayahnya. Tetapi menjadi subjek yang mana mereka bisa menyelamatkan diri dan mengantisipasinya, serta membantu menolong sesamanya yang lain.
“Untuk pemerintah daerah, semoga ke depan bisa menjadikan program Destana ini sebagai pilot projeck pembangunan dibidang kebencanaan,” harap Kuet.
Penulis: hi74
Editor: One