NUSANTARA – Inilah detik-detik 2 Pesawat Boeing 737 mendarat mulus di bandara VVIP Ibu Kota Nusantara atau Bandara IKN, Pilot sebut landasannya mulus dan halus.
Dua Pesawat Boeing 737 -200 dan Boeing 737 -400 telah sukses mendarat dalam ujicoba pendaratan atau proving flight di landasan pacu Bandara IKN, Kalimantan Timur pada Kamis (10/10).
Pesawat Boeing business jet yang diterbangkan dari Bandara Lanud Dhomber Balikpapan ini, menjadi pesawat ketiga dalam proving flight.
Sebelumnya sudah ada pesawat Hercules, dan pesawat Kepresidenan tipe RJ85 yang juga mendarat dengan mulus di Bandara IKN.
Di samping itu, proving flight ini memastikan kesiapaan Bandara IKN untuk pendaratan pesawat tipe Boeing.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo direncanakan mendarat menggunakan Pesawat Boeing 737-800 di Bandara IKN hari ini, Jumat (11/10).
Menurut rencana Presiden Jokowi akan meresmikan Istana Negara, Istana Garuda, Rumah Sakit Hermina dan Mayapada, serta menghadiri Kompas1000 CEO Forum.
Pada proving flight ini, turut hadir Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga, jajaran TNI AU, dan lain sejumlah pejabat lainnya.
Komandan Skuadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Letkol Pnb Devi Oktaviandra mengatakan bahwa landasan pacu di IKN sudah memenuhi syarat sebagai tempat mendarat pesawat.
“Landasan pacu di Bandara IKN mungkin masih baru, sehingga landasannya mulus dan halus,” tuturnya.
Hal itu disampaikannya, usai sukses menerbangkan Pesawat Boeing 737-200 pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.
“Saat mencoba approach di landasan pacu Bandara IKN, secara general hampir sama dengan landasan-landasan (Bandara) yang lain.
Jadi menurut saya landasan pacu di Bandara IKN sudah memenuhi syarat,” kata Letkol Pnb Devi.
Hanya saja, ia menyebut, Bandara IKN perlu ada penambahan runway hingga 3.000 meter.
Mengingat runway Bandara IKN saat ini mencapai 2.200 meter dengan lebar 45 meter.
“Untuk panjangnya (runway) mungkin perlu ditambah, karena landasan pacu untuk penerbangan sipil di Indonesia ini rata-rata 3.000 meter. Sedangkan sekarang baru 2.200 yang diklir oleh Menteri Perhubungan,” imbuhnya.
Letkol Pnb Devi menuturkan, pesawat boeing sudah di desain untuk landing dan take off di berbagai cuaca.
Sehingga, tidak tersapat kendala krusial meski landing dalam cuaca hujan.
“Saya landing tadi angin dari arah 250.4 knot. Kita bergantung kepada jarak pandang atau visibility, sedangkan visibility tadi 8.000 meter dan di ketinggian 2.000 meter tapi runway sudah terlihat jelas. Jadi walau pun hujan, itu tidak mempengaruhi penerbangan,” pungkasnya. (ars)
Sumber: TRIBUNKALTARA
