Home / Internasional

Selasa, 15 Oktober 2024 - 05:49 WIB

Menteri Israel: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tak Berguna!

foto
© Copyright (c) 2016 TEMPO.CO

foto © Copyright (c) 2016 TEMPO.CO

JAKARTA -MMenteri Energi Israel Eli Cohen pada Senin 14 Oktober 2024 menuduh pasukan penjaga perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon selatan sebagai kekuatan tidak berguna. Ia menganggap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) gagal melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah dan meminta mereka untuk mundur ketika pertempuran meningkat.

“Negara Israel akan melakukan segalanya untuk menjamin keselamatan warganya, dan jika PBB tidak dapat membantu, setidaknya mereka tidak boleh ikut campur, dan memindahkan personelnya dari zona pertempuran,” katanya pada X.

Tuduhan bermunculan antara Israel dan PBB mengenai pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan, ketika Israel melakukan invasi untuk menyerang Hizbullah yang didukung Iran dan infrastruktur militernya.

PBB mengatakan tank-tank Israel menyerbu pangkalannya pada Ahad, yang merupakan tuduhan terbaru atas pelanggaran Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian.

Israel membantah penjelasan PBB. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan agar pasukan penjaga perdamaian mundur, balik menuding bahwa mereka memberikan “perisai manusia” untuk Hizbullah selama serangan Israel ke Lebanon selatan.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama sebuah pangkalan dan masuk secara paksa sebelum fajar pada Ahad. Setelah tank-tank itu pergi, peluru meledak sejauh 100 meter, melepaskan asap yang menyebar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB sakit, katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca juga  Polres Landak Laksanakan Giat Simulasi Sispam Mako

Militer Israel mengklaim aksiini sebagai balasan karena pejuang Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel, melukai 25 di antaranya. Serangan itu terjadi sangat dekat dengan pos UNIFIL dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi korban yang terkena tembakan kemudian mundur ke pos UNIFIL, katanya.

Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres: “Waktunya telah tiba bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari zona tempur.”

Hizbullah membantah pihaknya memanfaatkan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk melakukan perlindungan.

UNIFIL mengatakan serangan Israel sebelumnya terhadap menara pengawas, kamera, peralatan komunikasi dan penerangan telah membatasi kemampuan pemantauannya. Sumber-sumber PBB mengatakan mereka khawatir pelanggaran hukum internasional dalam konflik tersebut tidak mungkin dipantau.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam panggilan telepon pada Ahad dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, “menekankan pentingnya Israel mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon,” menurut pembicaraan tersebut.

Baca juga  Percepat Satgas TMMD Ke 121 Kodim 1210/Landak Lembur Malam Tuntaskan Pekerjaan Jalan Tinggal 5 Persen Lagi

Pertempuran Berlanjut

Konflik antara Israel dan Hizbullah berlanjut setahun terakhir ketika kelompok yang didukung Iran mulai menembakkan roket ke posisi Israel untuk mendukung Hamas pada awal perang Gaza dan meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Ahad, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang kamp Brigade Golani militer Israel di Binyamina di Israel utara dengan “segerombolan drone”.

Militer Israel mengatakan empat tentaranya tewas dan tujuh lainnya luka parah dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Timur Tengah tetap waspada terhadap Israel yang berniat membalas serangan Iran atas serangan rudal jarak jauh yang diluncurkan pada 1 Oktober. Ini sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah dan jenderal Iran.

Pentagon mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim pasukan AS ke Israel bersama dengan sistem anti-rudal AS yang canggih, sementara Israel mempertimbangkan kemungkinan pembalasan terhadap Iran.

Kendati demikian, Washington secara pribadi telah mendesak Israel untuk mengkalibrasi tanggapannya agar tidak memicu perang yang lebih luas di Timur Tengah, kata para pejabat.

Sumber: Tempo

Share :

Baca Juga

Internasional

Serangan Israel terhadap Pasukan UNIFIL Disengaja

Internasional

Australia Cela China atas Penahanan Jurnalis Selama Setahun

Internasional

Menteri Israel: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tak Berguna!

Internasional

Mekkah Bersiap Sambut Jemaah Haji

Internasional

Presiden Prabowo Tiba di Inggris, Penuhi Undangan Raja Charles III

Internasional

Yordania Gelar Pertemuan Israel-Palestina untuk Redam Bentrokan

Internasional

Delapan Negara Eropa Tolak Usir Diplomat Rusia

Internasional

Pasca Insiden Penembakan, Biden dan Trump Sama-Sama Serukan Persatuan Bangsa
error: Content is protected !!