Home / Nasional

Rabu, 30 Oktober 2024 - 07:35 WIB

Nasib Camat Baito Sudarsono Dicopot Bupati Konawe Selatan,Punya Alasan Ikut Bantu Guru Supriyani

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, membenarkan, pencopotan Camat Baito, Sudarsono Mangidi, salah satunya akibat tak melaporkan perkembangan kasus guru Supriyani ke pimpinannya. (handover)

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, membenarkan, pencopotan Camat Baito, Sudarsono Mangidi, salah satunya akibat tak melaporkan perkembangan kasus guru Supriyani ke pimpinannya. (handover)

JAKARTA – Berikut ini nasib Sudarsono yang kini dicopot dari jabatannya sebagai Camat Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Keputusan Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga mengganti Sudarsono karena tidak memberi tahunya perkembangan kasus guru Supriyani.

Terlebih selama perjalanan kasus, Sudarsono memberikan fasilitas tempat tinggal hingga kendaraan untuk memudahkan Supriyani dalam menjalankan proses persidangan.

Namun karena dianggap tak kerap melaporkan perkembangan kasus, Sudarsono pun dicopot.

Seperti diketahui, Sudarsono ramai jadi perbincangan usai mobil dinas nya diduga ‘ditembak’ orang tak dikenal.

Mobil tersebut kerap digunakan Supriyani saat menjalani proses sidang di PN Andoolo, Konawe Selatan.

Sementara itu, Sudarsono juga adalah orang kepercayaan kuasa hukum Supriyani.

Sehingga saat perjalanan kasus, Supriyani tidak tinggal di rumahnya melainkan di kediaman Camat Baito.

Dengan alasan keamanan, Supriyani pun diungsikan ke rumah Camat Baito.

Namun hal tersebut justru menjadi ‘boomerang’ untuk Sudarsono.

Pasalnya, ia tetiba diganti oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga.

Sebelum dicopot, TribunnewsSultra.com sempat menyambangi Sudarsono di Rumah Jabatan atau Rujab Camat Konawe Selatan.

Momen tersebut terjadi sehari jelang pencopotannya pada Senin (28/10/2024).

Ia mengungkapkan alasannya membantu Supriyani dalam proses persidangan.

Menurutnya, ia tak ikut campur dalam urusan hukum guru SD di Kecamatan Baito itu.

“Kami pada saat menjemput di Lapas Perempuan Kendari, ada penangguhan. Kemudian pihak pengacara sampaikan bahwa kalau bisa ibu Supriyani titip di rumah jabatan. Saya juga menerima, sebagai Camat wajib memberi tempat warga kita yang dalam keadaan aman. Jadi ibu Supriyani ini kalau masalah hukumannya kami tidak campuri. Yang kita pastikan di sini kebutuhannya selama dalam proses menjalani sidang,” jelasnya.

Ia pun sebelumnya tidak mengenal Supriyani.

Sehingga, baru mengenal guru honorer tersebut usai kasus viral di media sosial dan Sulawesi Tenggara.

“Saya belum kenal juga, tapi selama saya melihat juga dari karakternya, walaupun beberapa hari kita lihat. Saya lihat ibu Supriyani tipe orangnya tenang, orangnya juga tidak sembarang ngomong. Itu saja,” tuturnya.

Baca juga  Materi Pendidikan Profesi Guru Ditambah, Mendikdasmen Ingin Tingkatkan Kualitas Guru

“Mudah-mudahan musibah yang menimpa beliau segera selesai, dan harapan saya mudah-mudahan mendapatkan keadilan,” pungkasnya.

Dicopot Bupati Konawe Selatan

Camat Baito Sudarsono Mangidi tetiba diganti buntut kasus guru Supriyani di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sosok yang selama ini ikut mendampingi sang guru honorer salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Baito, Provinsi Sultra, tersebut digantikan sementara oleh Ivan Ardiansyah.

Ivan saat ini juga menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Kasatpol PP Konawe Selatan.

Bupati Konsel, Surunuddin Dangga, membenarkan, pencopotan Camat Baito salah satunya akibat tak melaporkan perkembangan kasus guru Supriyani.

Selain itu, penggantian Sudarsono sebagai camat agar penyelesaian masalah antara Supriyani dan pihak keluarga yang diduga korban anak, Aipda WH, dapat terselesaikan.

“Ini kan dua-duanya warga desa di sana (Baito). Siapapun itu harus damai. Sehingga untuk Camat Baito saya tarik (nonaktifkan) dulu,” kata Surunuddin, pada Selasa (29/10/2024).

“Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu menyelesaikan,” lanjutnya usai menggelar rapat di Aula Rapat Rumah Jabatan atau Rujab Bupati Konawe Selatan.

Ia menjelaskan bahwa pencopotan Camat Baito juga karena penanganan kasus yang terjadi Kecamatan Baito tidak pernah dilaporkan oleh Sudarsono kepada pimpinan.

“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan eselon II untuk menyelesiakan,” ujar Surunuddin.

Sementara itu, dirinya menyebut bahwa proses hukum tetap berjalan, antara kedua belah pihak sesama warga Desa Baito harus tetap aman.

“Langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini diselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga,” katanya.

Baca juga  Banyak Korban Erupsi Semeru Belum Tertolong

Surunuddin juga mengatakan bahwa pihaknya mengganti Camat Baito akibat melaporkan dirinya sedang diteror akibat melindungi guru honorer Supriyani.

“Kedua yang bersangkutan (camat) merasa diteror, sudah tidak nyaman. Melapor kepada saya mobilnya ditembak, padahal mungkin hanya diketapel. Jadi semua ini pemda (pemerintah daerah) ambil alih agar kondisi daerah stabil,” jelasnya.

Surunuddin menambahkan penyelesaian persoalan antara Guru Supriyani dan keluarga Aipda WH juga sulit akan tercapai jika ada salah satu pihak yang tidak netral dan terkesan pro kepada salah satu pihak.

“Ini kan masyarakat Baito mereka. Jadi kita perlakukan sama. Sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena istri Aipda WH kan ASN. Bu Guru Supriyani kan pegawai kita juga,” ujarnya.

Surunuddin Dangga mengatakan posisi pemda dalam menyikapi persoalan kedua belah pihak berada di tengah-tengah.

Sebab, keduanya merupakan masyarakat Kecamatan Baito dan berdomisili di desa yang sama yakni Desa Wonua Raya.

Surunuddin berharap kondisi Konawe Selatan (Konsel) hari ini agar jangan dikembangkan terlalu jauh.

“Langkah kita mengundang kepala desa dan ASN bukan soal suka dan tidak suka, tetapi demi menjaga kondusifitas wilayah,” katanya.

Surunuddin juga mengimbau biarlah proses hukum berjalan, tidak usah disikapi berlebihan.

“Mari menjaga kamtibmas kita, tidak usah saling salah menyalahkan, apalagi menjelang Pemilukada kan gampang baku tuduh menuduh. Jaga persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

“Saya berharap ini dipahami, langkah ini saya ambil demi kondusifitas dan kestabilan di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Sudarsono Mangidi dikonfirmasi TribunnewsSultra.com melalui panggilan WhatsApp Messenger sejauh ini belum merespon.

Ivan Ardiansyah yang dikonfirmasi terpisah membenarkan dirinya ditunjuk sebagai Camat Baito untuk sementara waktu.(*)

Sumber: Tribun

Share :

Baca Juga

Nasional

Jokowi Gabungkan Ristek dan Dikti dalam Satu Ditjen

Nasional

Pendaftaran CPNS 2023 Mulai 1 April

Nasional

KPK Serahkan Kasus Bupati Nganjuk ke Polri

Nasional

Aktivis 98: Oligarki dan Pengusaha Hitam Membajak Pemerintahan Jokowi

Nasional

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Timnas U-16 Indonesia Vs Singapura di ASEAN Cup U-16 2024

Nasional

Presiden Jokowi Harap PBB Berbenah Diri

Nasional

Serba-serbi Polisi Tangkap 2 Lagi Tersangka Judol Komdigi

Nasional

Pinjol dan Investasi Bodong: Uang Gampang yang Jadi Ancaman
error: Content is protected !!